Jelang Rights Issue, Saham TRIN Breakout Resistance

SINAR HARAPAN - Harga saham Perintis Triniti Properti (TRIN) pada sesi I siang hari ini Rabu 21 Desember 2022 menguat 7,19 persen ke harga Rp358. Naiknya harga saham TRIN melanjutkan penguatannya pada perdaganganan hari sebelumnya.

Diketahui, pada hari perdagangan hari kSelasa emarin, saham TRIN melesat 21,9 persen. Terhitung dari hari kemarin hingga siang hari ini, harga saham TRIN telah mengakumulasikan penguatan sebesar 30,44 persen sehingga menambahkan penguatan bulanan sebesar 49,17 persen.

Tidak hanya itu, dengan penguatan pada siang hari ini, harga saham TRIN semakin menjauhi area support Rp238 dan telah berhasil breakout resistance Rp350.

Baca Juga: AIIB Suntik Dana Rp4,5 Triliun Untuk Jembatan Kabil-Tanjung Sauh

Tren bullish pada harga saham TRIN telah dikonfirmasi pada 1 Desember 2022 melalui persilangan MA5 dan MA20 di aharga Rp264, maka tidak mengherankan apabila pada siang hari ini harga saham TRIN berada diatas harga rerata 5 dan 20 hari yang masing-masing pada Rp312 dan Rp326.

Sebanyak 54,09 juta saham TRIN telah diperdagangkan hari ini dengan nilai mencapai Rp18,87 miliar.

TRIN mendapatkan restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Baca Juga: Mixue Indonesia Buka Lowongan Kerja di Beberapa Daerah, Simak Kualifikasi Berikut!

Perseroan dijadwalkan mencatatkan aksi korporasi tersebut di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Januari 2023 mendatang, dengan cum date pada 27 Desember 2022 mendatang.

Pada rights issue tersebut saham TRIN akan dibanderol dengan harga pelaksanaan sebesar Rp900 per saham. Selain itu, TRIN juga akan menerbitkan waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp1.100 per saham. Lewat aksi korporasi ini, perseroan menargetkan dapat memperoleh dana segar sebesar Rp133,01 miliar.

Dari dana rights issue, TRIN akan menggunakan sebesar Rp43,10 miliar atau 32,4% untuk melakukan ekspansi dengan pengambilalihan lahan berupa tanah di Labuan Bajo seluas 193.400 meter persegi yang dimiliki oleh PT Manggarai Anugerah Semesta (MAS) dengan cara setoran modal dalam bentuk selain uang (inbreng).

Baca Juga: Menhub Temui Sejumlah CEO di Dubai dan Qatar, Tawarkan Proyek Apa Saja?

Lalu, sebesar Rp43,53 miliar atau 32,7% akan digunakan untuk pengambilalihan aset berupa tanah di Lampung seluas 93.018 meter persegi, dengan cara setoran modal dalam bentuk selain uang (inbreng).

Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan pembayaran utang jangka panjang kepada pihak-pihak terafiliasi, sesuai dengan prospektus yang telah diterbitkan oleh perseroan.***