• Minggu, 24 September 2023

Dukung Komersialisasi Riset dan Inovasi, ADB Berikan Indonesia Pinjaman 138,52 Juta Dolar

- Selasa, 13 Desember 2022 | 07:59 WIB
Dukung komersialisasi riset dan inovasi, ADB berikan Indonesia pinjaman 138,52 juta dolar . (adb.org)
Dukung komersialisasi riset dan inovasi, ADB berikan Indonesia pinjaman 138,52 juta dolar . (adb.org)

SINAR HARAPAN - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) setuju memberikan pinjaman 138,52 juta dolar AS untuk mendukung strategi Pemerintah Indonesia dalam komersialisasi riset dan inovasi dengan meningkatkan keberhasilan perusahaan rintisan di empat kawasan sains dan teknologi Indonesia.

Proyek penguatan riset dan inovasi melalui kawasan sains dan teknologi yang modern dan efisien akan mendukung kawasan sains dan teknologi di sejumlah institusi pendidikan tinggi negeri ternama, antara lain di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Indonesia (UI).

“Terbatasnya penguasaan teknologi pada industri dan kurangnya kapasitas penyerapan teknologi baru dapat mengurangi produktivitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” kata Senior Spesialis Sektor Sosial ADB untuk Asia Tenggara, Fook Yen Chon, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin 12 Desember 2022.

Baca Juga: Antisipasi Libur Akhir Tahun, Tol Japek II Akan Dibuka Gratis 18 Desember Hingga 7 Januari

Proyek ini akan mendukung peningkatan fasilitas riset, inovasi, dan inkubasi perusahaan rintisan, memberi hibah untuk pelaksanaan penelitian terapan dan inkubasi perusahaan rintisan, serta meningkatkan keahlian peneliti kawasan sains dan teknologi dan kemampuan staf pengelola riset dan inovasi.

Melalui proyek ini ia mengatakan berbagai industri di Indonesia yang bekerja sama dengan kawasan sains dan teknologi di empat universitas tersebut akan memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan sumber daya dengan lebih baik, menciptakan produk baru, dan masuk ke pasar-pasar baru.

ADB memperkirakan adopsi teknologi baru di Indonesia dapat menambah 0,55 poin persentase ke pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan selama 20 tahun ke depan, sehingga dapat mendorong perekonomian Indonesia masuk ke kelompok negara berpenghasilan tinggi.

Baca Juga: Viral Bahaya Senyawa BPA Dalam Galon, Pemerintah Perlu Segera Tetapkan Regulasi Galon Air Isi Ulang

Selain itu, proyek tersebut akan membantu penguatan kawasan sains dan teknologi pada berbagai bidang teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sektor ekonomi prioritas Indonesia, seperti energi (energi terbarukan dan teknologi penyimpanan) dan transportasi (kendaraan listrik dan otonom).

Kemudian teknologi informasi dan komunikasi, pengolahan produk pertanian dan pangan (produk pangan fungsional dan pangan halal), teknologi kesehatan, serta farmasi dan obat-obatan.

Menurutnya, proyek ini juga akan memperkuat kemitraan pemerintah dan swasta, meningkatkan daya saing dan produktivitas angkatan kerja seiring pengembangan dan adopsi teknologi baru, serta memperkuat kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing, Telkom (TLKM) Gunakan Startegi Five Bold Moves

Dalam mendesain proyek, ADB telah memasukkan praktik terbaik internasional, akan mendukung inovasi berbasis permintaan pasar dan menumbuhkembangkan ekosistem usaha perusahaan rintisan yang berkelanjutan, serta membangun sinergi dengan beberapa proyek ADB di Indonesia.

ADB membawa pengalaman dan pengetahuan luas dalam pengembangan sumber daya manusia, riset, serta inovasi dari Indonesia dan berbagai penjuru kawasan ini untuk memberi nilai tambah bagi proyek ini. ADB juga akan mengembangkan model inkubasi start-up melalui Platform Inovasi Terbuka dan ADB Ventures.

Proyek juga selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024 pemerintah, yang menekankan pada pengembangan manusia dan penguasaan sains dan teknologi serta strategi kemitraan negara ADB 2020-2024 untuk Indonesia.***

 

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

The Fed Tetap Hawkish, Dolar AS Pun Menguat

Sabtu, 23 September 2023 | 08:26 WIB

IHSG Sejalan Bursa di Asia Ditutup Menguat

Jumat, 22 September 2023 | 17:08 WIB

BI Tetap Tahan Suku Bunga di Level 5,75 Persen

Kamis, 21 September 2023 | 15:41 WIB

Tok! Undang-Undang APBN 2024 Resmi Disahkan DPR RI

Kamis, 21 September 2023 | 15:21 WIB

Masih Catat Kerugian, Harga Saham META Kok Bisa Meroket?

Kamis, 21 September 2023 | 14:37 WIB
X