SINAR HARAPAN - Untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Neo Commerce (BBYB) melakukan aksi korporasi berupa penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) VI atau rights issue.
Rights issue tersebut mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 1,16 miliar lembar saham atau setara Rp756 miliar.
Kelebihan permintaan ini merupakan yang ketiga kali berturut-turut setelah pelaksanaan PMHMETD IV pada Juni 2021 dan PMHMETD V pada Desember 2021, sebagaimana keterangan perseroan yang diterima di Jakarta, Rabu 7 Desember 2022.
Baca Juga: Nasabah Pebisnis Bank Mandiri (BMRI) Tembus 3 Juta Nasabah
BBYB menawarkan sebanyak 2,6 miliar saham baru, dengan harga pelaksanaan Rp650 per saham pada right issue dari periode 24 hingga 30 November 2022, juga periode pemesanan akhir saham tambahan di 30 November 2022.
Dengan demikian, jumlah dana yang diterima dari hasil right issue ini sebesar Rp1,7 triliun yang membuat modal inti BNC sudah melebihi Rp3 triliun, sehingga memenuhi ketentuan modal inti minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Right issue BBYB kali ini kembali mengalami oversubscribed, atau permintaan melebihi dari jumlah saham yang kami tawarkan. Tingginya animo investor ini, baik investor lama maupun baru, menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya terhadap kinerja positif yang ditunjukkan oleh BBYB dan makin mengukuhkan posisi BNC sebagai salah satu bank digital terdepan di Indonesia.” ujar Head of Corporate Secretary BNC, Agnes F. Triliana.
Baca Juga: Indonesia dan Denmark Targetkan Total Investasi US0 Juta Untuk Transisi Energi
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil right issue akan digunakan perseroan untuk memperkuat modal inti dan sebagai modal kerja pengembangan usaha perseroan.
Artikel Terkait
Pemerintah Beri Keringanan Utang Kepada 2.109 Debitur Kecil Sepanjang 2022
Badai PHK Melanda Startup, Kenaikan Suku Bunga Jadi Salah Satu Penyebabnya
Badan Pangan: Stok Cadangan Beras Pemerintah Perlu Ditambah, Antisipasi Kondisi Darurat
Pemerintah Perkirakan Inflasi Tahunan Capai 5,5 Persen!
Indonesia dan Denmark Targetkan Total Investasi US$500 Juta Untuk Transisi Energi
Sah! Jasa Armada Indonesia (IPCM) Punya Dirut Baru
Isu Resesi Kalahkan Fakta Kurangnya Persediaan Minyak AS dan Pemangkasan Produksi dari OPEC+
BI: Cadangan Devisa Meningkat Jadi 134 Miliar Dolar AS Pada November 2022
Jelang Cum Date Dividen, Saham POWR Sepekan Baru Menguat 2,96 Persen
Nasabah Pebisnis Bank Mandiri (BMRI) Tembus 3 Juta Nasabah