SINAR HARAPAN - Harga emiten yang bergerak di bidang kegiatan usaha perdagangan komputer dan perlengkapannya, PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), rontok 8 persen ke harga Rp69 pada hari pencatatan perdananya Senin 5 Desember kemarin.
Namun manajemen NINE tetap optimis bisnisnya akan semakin bertumbuh usai resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Perseroan melepas sebanyak 432 juta saham baru atau sebesar 20,03 persen dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO. Saham baru emiten dengan kode NINE tersebut ditawarkan dengan harga Rp75 per saham sehingga jumlah keseluruhan dana IPO yang terkumpul sebesar Rp32,4 miliar.
Baca Juga: Resmi Luncurkan Papan Ekonomi Baru, BEI Harap Banyak Unicorn Masuk Bursa
Direktur Utama Techno9, Heddy Kandou, mengatakan seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan dipergunakan sekitar 52,66 persen sebagai modal kerja perseroan guna mendukung pengembangan kegiatan usaha seperti pembelian barang dagangan dan persediaan barang, biaya penyelenggaraan pelatihan maupun operasional kantor.
Sekitar 32,09 persen akan digunakan untuk pembukaan sebanyak 19 service point beserta sarana pendukungnya yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan dan sekitar 15,25 persen akan digunakan untuk pembelian gudang penyimpanan atau ruang stok barang serta sebagai ruang penunjang operasional.
"Dengan alokasi penggunaan dana tersebut, kami yakin akan membukukan pertumbuhan yang semakin baik di masa yang akan datang," ujar Heddy.
Baca Juga: Usai Cabut Izin Wanaartha Life, OJK Tinjau Produk Saving Plan Perusahaan Asuransi
Selain itu, lanjut Heddy, perseroan memiliki manajemen yang berpengalaman di bidang industri teknologi iformasi lebih dari 15 tahun dan memiliki pengalaman dalam merencanakan dan mengeksekusi strategi-strategi usaha serta memahami seluk beluk pasar serta perilaku konsumen, sehingga lerseroan dapat menyusun strategi penjualan dan pemasaran produk dan jasa yang tepat, efektif dan efisien.
Artikel Terkait
Dukung Konetivitas Kereta Cepat, KAI Siapkan LRT dan KA Feeder
Rupiah Pantang Kendor, Kabar Mengenai Resesi AS Jadi Katalis Positif
Siap IPO Bulan Ini, ISAP Tambah Mesin Produksi
Saham Antangin (SDPC) Melesat Sentuh ARA, Apa Pendorongnya?
Canggih! Rupiah Digital Dapat Dipakai Membeli Berbagai Macam Barang, Bahkan Barang di Metaverse
Mau Bagikan Dividen 1 Triliun, Harga Saham HRUM Tembus Resistance
Tingkatkan Inklusi Keuangan UMKM dan Masyarakat, OJK Luncurkan iBPR-S
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tegaskan Wilayah Kepulauan Widi Tidak Dilelang
Usai Cabut Izin Wanaartha Life, OJK Tinjau Produk "Saving Plan" Perusahaan Asuransi
Resmi Luncurkan Papan Ekonomi Baru, BEI Harap Banyak Unicorn Masuk Bursa