SINAR HARAPAN - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan akan merumuskan peta jalan dari setiap sektor industri guna mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, dalam keterangan di Jakarta, Sabtu kemarin, mengatakan bahwa sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, sebagai rumah bagi seluruh industri skala besar maupun kecil, Kadin Indonesia bakal merumuskan peta jalan industri yang mengatur landasan, arah, serta strategi dari setiap sektor industri dan perdagangan dalam mewujudkan ekosistem besar ekonomi Indonesia tersebut.
Secara khusus, peta jalan tersebut akan menyasar empat klaster utama Indonesia Emas, antara lain hilirisasi, transformasi digital, pengentasan kemiskinan dan kesehatan, serta ekonomi hijau.
Baca Juga: Mendag: Harga dan Ketersediaan Pangan Jelang Libur Natal dan Tahun Baru Aman
"Roadmap ini dibuat agar segala upaya, program, dan inisiatif apapun dapat terintegrasi dan terkoordinasi, serta terarah pada target pembangunan 2045. Bersama-sama seluruh pelaku usaha, baik skala UMKM maupun pengusaha besar, KADIN akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terbesar keempat pada 2045," ujar Arsjad.
Arsjad mengatakan peta jalan industri tersebut akan melibatkan seluruh komponen bangsa, baik Kadin daerah, asosiasi, akademisi, hingga Non Government Organization (NGO) untuk menghasilkan strategi yang inklusif dan kolaboratif.
Dengan melihat pencapaian Indonesia pada kuartal ketiga, yang terefleksi dari pertumbuhan ekonomi mencapai 5,72 persen dan surplus neraca perdagangan yang berturut-turut selama 30 bulan mencapai Rp714 triliun, Indonesia pantas optimistis pada pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Baca Juga: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa di Batam Resmi Beroperasi
Optimisme tersebut bakal semakin kencang dirasakan karena pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan digerakkan oleh ekosistem ekonomi besar dengan mengandalkan empat keunggulan komparatif yang tidak semua dimiliki oleh negara-negara lain.
Artikel Terkait
BI: Arus Modal Asing Masuk Rp9,64 triliun Dalam Sepekan
OPEC+, Uni Eropa, Rusia, dan China Jadi Sentimen Penggerak Harga Minyak Pekan Depan
Awas Macet! Jasamarga Rekonstruksi Dua Titik Ruas Tol Jakarta - Cikampek
Manfaatkan Momentum Piala Dunia 2022, Sandiaga Uno Promosikan Pariwisata RI di Qatar
Harga CPO Malaysia Anjlok, Harga CPO di Jambi Malah Naik
Aset Kripo Masuk Bahasan RUU P2SK, Indodax Respons Begini
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa di Batam Resmi Beroperasi
Mendag: Harga dan Ketersediaan Pangan Jelang Libur Natal dan Tahun Baru Aman
Indonesia Business Forum 2022, IISIA Teken Sembilan MoU
REI Siap Jajaki Investasi di IKN Nusantara