SINAR HARAPAN - Saham SINI dan MINA kompak melesat pada perdagangan sesi pertama siang ini Rabu 30 November 2022 setelah sebelumnya dikabarkan suami dari Ketau DPR RI Puan Maharani, yakni Hapsoro Sukmonohadi atau lebih dikenal dengan Happy Hapsoro mengakuisisi emiten pengelola hostel PT Singaraja Putra Tbk (SINI).
Sebelumnya, Happy juga telah mengakuisisi PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) melalui kendaran investasi-nya PT Basis Utama Prima atau Basis Investment, sehingga menjadi pemegang saham terbesar di MINA (45,71%) per data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 20 September 2022.
Saham SINI telah melesat sejak 21 November lalu dari harga Rp220 hingga perdagangan sesi pertama siang ini kembali menguat 25 persen ke harga Rp1.100.
Baca Juga: Harga CPO Melesat Dua Hari Berturut-turut, CPO Riau Hari Ini Ikut Naik
Harga saham SINI dalam sepekan telah mengakumulasikan penguatan sebesar 159,43 persen secara point-to-point dan bahkan mencatatkan penguatan bulanan mencapai 414,02 persen.
Dilanjutkan, saham MINA yang menguat sebesar 10 persen ke harga Rp66, melanjutkan penguatan dari tanggal 28 November dan 29 November yang masing-masing menguat 10 persen dan 9.09 persen.
Dengan begitu, harga saham MINA telah mengakumulasikan penguatan dan bulanan sebesar 32 persen dikarenakan sebelumnya harga saham MINA mengendap di harga Rp50.
Baca Juga: Jaga Pasokan Gas, PLN Gandeng Medco (MEDC), CNOOC dan INPEX
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Happy Hapsoro dan rekan melalui PT Basis Energi Prima, PT Autum Prima Indonesia, dan Batubara Development Pte. Ltd. mengambil alih SINI pada transkasi tanggal 17 November 2022 dan 22 November 2022 melalui pasar negosiasi.
Pada Selasa 29 November kemarin, manajemen SINI mengonfirmasi keterlibatan Hapsoro dalam akuisisi tersebut.
Manajemen menyatakan bahwa Penerima Manfaat Akhir / Ultimate Beneficial Owner atas akuisisi saham yang dilakukan oleh PT Autum Prima Indonesia, PT Basis Energi Prima dan Batubara Development Pte. Ltd.
Baca Juga: IMF dan WTO Peringatkan Dampak Negatif Deglobalisasi Bagi Ekonomi Global
Hendrikus Yulidar Putra Karim dari PT Autum Prima Indonesia memiliki 30% saham PT Singaraja Putra Tbk(SINI). lalu, Limas Ananto dari Batubara Development Pte. Ltd. memiliki 28% saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI).
Dilanjutkan, Hapsoro Sukmonohadi dari PT Basis Energi Prima memiliki 12% saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI).***
Artikel Terkait
Wamenkeu Tegaskan Indonesia Tetap Lanjutkan Hilirisasi Meskipun Kalah Gugatan di WTO
Kemenhub: Ketentuan Tarif Ojek Online Ditetapkan Gubernur Masing-masing Wilayah
Optimalkan Produksi Migas, Pemerintah Siapkan Aturan CCUS
IMF dan WTO Peringatkan Dampak Negatif Deglobalisasi Bagi Ekonomi Global
DJP Laporkan 52,9 juta NIK Telah Terintegrasi NPWP per November 2022
Jokowi Berikan Insentif Investor Produk Substitusi Impor
Dukung Reformasi Energi RI, Asian Development Bank (ADB) Setujui Pinjaman US$500
Harga CPO Melesat Dua Hari Berturut-turut, CPO Riau Hari Ini Ikut Naik
Anak Usaha Krakatau Steel (KRAS) Jual Lahan Rp500 Miliar ke APP Sinarmas
Jaga Pasokan Gas, PLN Gandeng Medco (MEDC), CNOOC dan INPEX