SINAR HARAPAN - Para pemimpin Dana Moneter Internasional (IMF) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperingatkan terhadap dampak negatif deglobalisasi bagi ekonomi global, sebaliknya mendorong langkah-langkah cerdas untuk mendiversifikasi rantai pasokan.
Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, berbicara setelah pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Selasa 29 November 2022, mengatakan bahwa globalisasi menghadapi tantangan terbesarnya sejak Perang Dunia Kedua setelah pandemi COVID-19 dan perang Rusia di Ukraina.
"Tapi jangan buang bayinya bersama air mandinya," katanya. "Jangan menghentikan perdagangan yang membuat kita semua lebih baik."
Baca Juga: Kemenhub: Ketentuan Tarif Ojek Online Ditetapkan Gubernur Masing-masing Wilayah
Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, berbicara pada konferensi pers yang sama juga menyuarakan pandangan tersebut, mencatat perkiraan WTO bahwa memecah ekonomi global menjadi dua blok perdagangan akan mengurangi produk domestik bruto global sebesar 5,0 persen dalam jangka panjang.
"Mundur dari perdagangan, menjadi proteksionis akan membuat lebih sulit - bukan lebih mudah - untuk menyelesaikan masalah yang kita miliki sekarang," kata Okonjo-Iweala. "Proteksionisme, decoupling, fragmentasi sangat mengganggu dan akan sangat mahal."
Baik Okonjo-Iweala maupun Georgieva mengatakan bahwa dampak deglobalisasi dan fragmentasi akan berdampak paling parah pada negara berkembang dan pasar negara berkembang.
Baca Juga: Jelang Rights Issue, Laba Bersih BBTN Melesat 44,43 Persen
"Dampak terhadap produk domestik bruto (PDB) di negara-negara tersebut akan mencapai dua digit," kata ketua WTO.
Artikel Terkait
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 20 Perjalanan Kereta Api
Riset: Gopay, E-Wallet Terbanyak Yang Digunakan Masyarakat Indonesia
Genjot Ekspor Industri Makanan dan Minuman, Kemenperin Targetkan Ekspor Bumbu Capai US$2 Miliar
Sentimen dari OPEC+, China, dan G7 Saling Tarik Menarik, Harga Minyak Ditutup Beragam
Suku Bunga Acuan Terus Naik, APLN Tetap Optimis Bisnis Properti Tetap Tumbuh
Dorong Ekspor Nasional, LPEI Kerja Sama Dengan KJRI Guangzhou
Jelang Rights Issue, Laba Bersih BBTN Melesat 44,43 Persen
Wamenkeu Tegaskan Indonesia Tetap Lanjutkan Hilirisasi Meskipun Kalah Gugatan di WTO
Kemenhub: Ketentuan Tarif Ojek Online Ditetapkan Gubernur Masing-masing Wilayah
Optimalkan Produksi Migas, Pemerintah Siapkan Aturan CCUS