SINAR HARAPAN - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, menegaskan Indonesia akan tetap melanjutkan kegiatan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) untuk mewujudkan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Hal itu harus dilakukan walaupun Indonesia telah kalah dalam gugatan Uni Eropa di Badan Penyelesaian Sengketa atau Dispute Settlement Body (DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel.
“Hilirisasi kita jalan saja terus, kita dorong terus. Tapi apakah itu (kekalahan Indonesia) menyetop hilirisasi? Enggak,” kata Wamenkeu Suahasil Nazara dalam dalam acara Wealth Wisdom 2022 di Jakarta, Selasa 29 November 2022.
Baca Juga: Jelang Rights Issue, Laba Bersih BBTN Melesat 44,43 Persen
Suahasil menegaskan kekalahan Indonesia dalam gugatan WTO soal nikel tidak akan menghentikan langkah hilirisasi, melainkan justru pemerintah semakin mendorong agenda ini.
Bahkan, Indonesia pun melalui pihak negosiator perdagangan yang ditunjuk akan terus memperjuangkan agenda hilirisasi di global.
Menurut dia, tekad itu harus diperjuangkan karena Indonesia memiliki kekayaan SDA yang berlimpah dan dapat menjadi potensi sumber pertumbuhan baru jika dikelola dengan baik termasuk melalui hilirisasi.
Baca Juga: Dorong Ekspor Nasional, LPEI Kerja Sama Dengan KJRI Guangzhou
“Yang penting adalah hilirisasinya kita dorong, kita atur sektornya,” ujar Wamenkeu Suahasil Nazara.
Artikel Terkait
OJK Usulkan Anggaran 2023 Naik 18,2 persen Menjadi Rp7,45 Triliun, Untuk Apa Saja?
Sejauh Mana Progres Pembangunan IKN Hingga November 2022?
Sah! UMP Jawa Barat Tahun 2023 Naik 7,8 Persen
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 20 Perjalanan Kereta Api
Riset: Gopay, E-Wallet Terbanyak Yang Digunakan Masyarakat Indonesia
Genjot Ekspor Industri Makanan dan Minuman, Kemenperin Targetkan Ekspor Bumbu Capai US$2 Miliar
Sentimen dari OPEC+, China, dan G7 Saling Tarik Menarik, Harga Minyak Ditutup Beragam
Suku Bunga Acuan Terus Naik, APLN Tetap Optimis Bisnis Properti Tetap Tumbuh
Dorong Ekspor Nasional, LPEI Kerja Sama Dengan KJRI Guangzhou
Jelang Rights Issue, Laba Bersih BBTN Melesat 44,43 Persen