SINAR HARAPAN - Di tengah kenaikan suku bunga acuan yang terus dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dalam mengatasi inflasi, PT Agung Podomoro Land (APLN) tetap optimistis bisnis properti di tanah air pada tahun depan akan tetap tumbuh positif.
Perlu diketahui, meskipun pemerintah telah memperpanjang kebijakan pelonggaran rasio loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) serta pembiayaan properti hingga 31 Desember 2023, pengaruh insentif DP 0% tersebut tidak serta merta meringankan beban pembayaran customer untuk membeli properti.
Marketing Director APLN, Agung Wirajaya, menyampaikan pada Senin kemarin, di tengah ketidakpastian ekonomi global, melalui berbagai strategi dan inisiatif baru, perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis yang sangat positif.
Baca Juga: Sentimen dari OPEC+, China, dan G7 Saling Tarik Menarik, Harga Minyak Ditutup Beragam
Sebagai contoh pada saat pandemi, emiten berkode saham APLN itu meluncurkan hunian di Kota Podomoro Tenjo dan terjual hingga 4.500 unit. Bahkan, apartemen Podomoro City Deli Medan yang dibangun APL di Medan terjual dalam waktu singkat.
"Dengan berbagai perubahan pasca COVID-19, sebagai pengembang kami dituntut untuk melakukan berbagai terobosan agar proyek-proyek properti kami sesuai dengan kebutuhan masa kini dari konsumen. Strategi itu yang telah dilakukan oleh Agung Podomoro dalam tiga tahun terakhir dan berhasil," ujar Agung dalam keterangan di Jakarta.
"Saat orang mundur, kami selalu terus melaju. Di saat orang menahan penjualan dan ekspansi, kami jalan terus. Sebab kebutuhan hunian masih sangat besar sekali gap-nya. Sekarang sudah mencapai 12,7 juta, dan pasti setiap tahun akan bertambah terus jumlahnya. Kalau pun seluruh pengembang bergabung, belum tentu dapat memenuhi kebutuhan hunian yang sangat besar itu," kata Agung.
Baca Juga: Riset: Gopay, E-Wallet Terbanyak Yang Digunakan Masyarakat Indonesia
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal III 2022, perekonomian Indonesia tumbuh 5,72 persen secara tahunan. Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal II 2022 yang sebesar 5,44 persen secara tahunan.
Artikel Terkait
Hari ini Peserta BI-Fast Resmi Bertambah 29 Bank Jadi 106 Bank
Kolaborasi Indonesia dan Inggris Tekan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui Mentari Energy Efficiency
Luhut Resmikan Proyek Smelter Milik Vale Indonesia (INCO) di Blok Pomalaa
OJK Usulkan Anggaran 2023 Naik 18,2 persen Menjadi Rp7,45 Triliun, Untuk Apa Saja?
Sejauh Mana Progres Pembangunan IKN Hingga November 2022?
Sah! UMP Jawa Barat Tahun 2023 Naik 7,8 Persen
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 20 Perjalanan Kereta Api
Riset: Gopay, E-Wallet Terbanyak Yang Digunakan Masyarakat Indonesia
Genjot Ekspor Industri Makanan dan Minuman, Kemenperin Targetkan Ekspor Bumbu Capai US$2 Miliar
Sentimen dari OPEC+, China, dan G7 Saling Tarik Menarik, Harga Minyak Ditutup Beragam