SINAR HARAPAN - Kedua acuan harga minyak berfluktuasi di tengah sentimen yang datang dari OPEC+, China, dan G7 yang saling tarik menarik.
Kedua acuan harga minyak ditutup beragam pada akhir perdagangan Selasa 29 November pagi ini dengan pelemahan harga minyak mentah jenis Brent dan harga minyak WTI yang justru ditutup naik.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 96 sen atau 1,3 persen, menjadi US$77,24 setelah di awal sesi menyentuh level terendah sejak Desember 2021 di 73,60 dolar AS.
Baca Juga: Genjot Ekspor Industri Makanan dan Minuman, Kemenperin Targetkan Ekspor Bumbu Capai US Miliar
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent, meskipun sempat berbalik positif pada perdagangan tadi malam hingga pagi hari ini, tetapi akhirnya ditutup melemah 44 sen atau 0,5 persen dan menetap di US$83,19 per barel.
Pada awal perdagangan, harga minyak Brent merosot lebih dari 3,0 persen menjadi US$80,61, angka tersebut merupakan level terendah sejak 4 Januari 2022.
Analis di Eurasia Group menyatakan dalam sebuah catatan Senin waktu setempat, menunjukan bahwa melemahnya permintaan dari China dapat memacu Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia akan memangkas produksi, setelah sebelumnya telah mengurangi pasokan pada Oktober.
Baca Juga: Riset: Gopay, E-Wallet Terbanyak Yang Digunakan Masyarakat Indonesia
Perlu diketahui, OPEC+ akan kembali menggelar pertemuan pada 4 Desember. Setelah sebelumnya pada Oktober, OPEC+ setuju untuk mengurangi target produksinya sebesar 2 juta barel per hari hingga tahun 2023.
Artikel Terkait
OJK Perpanjang Kebijakan Restrukturisasi Kredit Hingga 2024 Untuk Segmen, Sektor, dan Industri Tertentu
Hari ini Peserta BI-Fast Resmi Bertambah 29 Bank Jadi 106 Bank
Kolaborasi Indonesia dan Inggris Tekan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui Mentari Energy Efficiency
Luhut Resmikan Proyek Smelter Milik Vale Indonesia (INCO) di Blok Pomalaa
OJK Usulkan Anggaran 2023 Naik 18,2 persen Menjadi Rp7,45 Triliun, Untuk Apa Saja?
Sejauh Mana Progres Pembangunan IKN Hingga November 2022?
Sah! UMP Jawa Barat Tahun 2023 Naik 7,8 Persen
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 20 Perjalanan Kereta Api
Riset: Gopay, E-Wallet Terbanyak Yang Digunakan Masyarakat Indonesia
Genjot Ekspor Industri Makanan dan Minuman, Kemenperin Targetkan Ekspor Bumbu Capai US$2 Miliar