SINAR HARAPAN - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menggenjot industri makanan dan minuman untuk meningkatkan kinerja ekspor, salah satunya peningkatan target nilai ekspor bumbu dan rempah mencapai US$2 miliar hingga 2024, seiring dengan meningkatnya neraca perdagangan subsektor industri tersebut.
Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, lewat keterangannya di Jakarta, Senin kemarin, mengatakan bahwa berbagai kebijakan telah digulirkan pemerintah untuk mendorong ekspor dan jaminan ketersediaan bahan baku dari sisi suplai melalui peningkatan daya saing dan produktivitas industri.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan ekspor bumbu masakan dan rempah melalui program “Spice Up the World” dan pengembangan restoran Indonesia di luar negeri.
Baca Juga: Riset: Gopay, E-Wallet Terbanyak Yang Digunakan Masyarakat Indonesia
Adapun target program tersebut hingga tahun 2024 yaitu peningkatan nilai ekspor bumbu dan rempah menjadi US$2 miliar serta hadirnya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri.
Melalui program tersebut, diharapkan industri bumbu masak atau cooking aid dapat memanfaatkan rantai produksi global dengan terus meningkatkan inovasi produk, kemasan dan promo merek sehingga produk makanan dan minuman yang diproduksi di tanah air dapat diterima oleh pasar dunia.
Di samping itu, lanjut Putu, untuk sisi permintaan, Kemenperin mendukung perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan.
Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 20 Perjalanan Kereta Api
Pada Januari-September 2022, ekspor industri makanan dan minuman mencapai US$35,99 miliar, meningkat pesat dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar US$12,76 miliar.
Artikel Terkait
Setelah Saham BUMI Masuk Indeks MSCI, Bumi Resources Siap Private Placement
OJK Perpanjang Kebijakan Restrukturisasi Kredit Hingga 2024 Untuk Segmen, Sektor, dan Industri Tertentu
Hari ini Peserta BI-Fast Resmi Bertambah 29 Bank Jadi 106 Bank
Kolaborasi Indonesia dan Inggris Tekan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui Mentari Energy Efficiency
Luhut Resmikan Proyek Smelter Milik Vale Indonesia (INCO) di Blok Pomalaa
OJK Usulkan Anggaran 2023 Naik 18,2 persen Menjadi Rp7,45 Triliun, Untuk Apa Saja?
Sejauh Mana Progres Pembangunan IKN Hingga November 2022?
Sah! UMP Jawa Barat Tahun 2023 Naik 7,8 Persen
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 20 Perjalanan Kereta Api
Riset: Gopay, E-Wallet Terbanyak Yang Digunakan Masyarakat Indonesia