SINAR HARAPAN - Riset dari InsightAsia dengan tema "Consistency That Leads: E-Wallet Industry Outlook 2023" mengemukakan bahwa Gopay menjadi dompet digital atau e-wallet yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Dalam riset tersebut, disebutkan 71 persen pengguna e-wallet pernah menggunakan GoPay dan tetap setia menggunakan sampai saat ini sebesar 58 persen. Bisnis layanan teknologi finansial milik PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tersebut sudah lebih dari lima tahun terakhir menjadi platform dompet digital yang konsisten paling banyak digunakan oleh konsumen.
Research Director InsightAsia, Olivia Samosir, dalam keterangan di Jakarta, Senin kemarin, mengatakan terdapat lima faktor pendorong utama yang memungkinkan sebuah brand e-wallet atau dompet digital berhasil memimpin pasar, yaitu aman digunakan dan memastikan saldo konsumen terlindungi, mudah sekaligus nyaman digunakan dalam bertransaksi, bebas limit penggunaan bulanan dan dapat digunakan untuk pembayaran kebutuhan sehari-hari secara maksimal.
Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 20 Perjalanan Kereta Api
"Kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang membuat sebuah brand dapat meraih kepercayaan tertinggi dari konsumen," ujar Olivia.
Kemampuan itu pun, lanjut Olivia, tidak bisa hanya dilakukan dalam periode singkat untuk memenangkan preferensi konsumen tetapi juga harus didukung oleh konsistensi kinerja yang baik secara terus-menerus.
"Konsistensi dalam men-deliver atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang pada akhirnya akan menciptakan consumer experience atau pengalaman konsumen yang menyenangkan dan membuat konsumen setia untuk terus menggunakan brand tersebut," kata Olivia.
Baca Juga: Sah! UMP Jawa Barat Tahun 2023 Naik 7,8 Persen
Setelah Gopay, posisi kedua brand dompet digital yang banyak digunakan adalah OVO dengan 70 persen responden pernah menggunakan, dan 53 persen menggunakan dalam tiga bulan terakhir.
Artikel Terkait
Indonesia Ramaikan Pameran Produk Halal Terbesar di Dunia
Setelah Saham BUMI Masuk Indeks MSCI, Bumi Resources Siap Private Placement
OJK Perpanjang Kebijakan Restrukturisasi Kredit Hingga 2024 Untuk Segmen, Sektor, dan Industri Tertentu
Hari ini Peserta BI-Fast Resmi Bertambah 29 Bank Jadi 106 Bank
Kolaborasi Indonesia dan Inggris Tekan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui Mentari Energy Efficiency
Luhut Resmikan Proyek Smelter Milik Vale Indonesia (INCO) di Blok Pomalaa
OJK Usulkan Anggaran 2023 Naik 18,2 persen Menjadi Rp7,45 Triliun, Untuk Apa Saja?
Sejauh Mana Progres Pembangunan IKN Hingga November 2022?
Sah! UMP Jawa Barat Tahun 2023 Naik 7,8 Persen
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 20 Perjalanan Kereta Api