Menurut dia, mandatori biodiesel berkontribusi mengurangi emisi karbon 22,48 juta ton CO2 ekuivalen pada 2020. Kontribusi ini terus meningkat pada 2021 yang mencapai emisi 25,43 juta ton CO2 ekuivalen.
Baca Juga: Ini Keunggulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai di Maluku Utara
Sementara itu, Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah bertekad untuk memenuhi target bauran EBT 23 persen pada 2025 dan mencapai emisi nol karbon 2060.
"Kelapa sawit sangat strategis dalam pengembangan energi baru terbarukan dalam upaya memenuhi komitmen NDC 2030. Indonesia telah mempunyai peta jalan dalam pengembangan biofuel, biomass cofiring dan implementasi hijau seperti biogas," ujarnya.***
Artikel Terkait
Kerja Sama HDF Indonesia dan DFC Amerika Serikat Buat Indonesia Jadi Pemimpin Proyek Energi Hijau di Asia
Realisasi Penyaluran KUR Pertanian Tembus Rp103 Triliun
Kembangkan SDM Sektor Industri, Kemenperin Gelar Industrial Vocational Year 2022
Kinerja Handal, Medco Energi (MEDC) Raih Lima Penghargaan dari SKK Migas
PGAS, Petrocina, dan HCML Siap Alokasi Pasokan Gas di Batam, Kepri, dan Jatim
Ini Keunggulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai di Maluku Utara
Belum Bisa Penuhi Kriteria Hotel, Walikota Surabaya Evaluasi Kerja Sama UMKM dan Hotel
Saham Manchester United (MANU) Melesat 3 Hari Berturut-Turut Gegara Zara dan Apple? Cek Faktanya!
ASDP Indonesia Ferry Tambah Metode Pembayaran Cashless di Empat Pelabuhan
Finlandia dan Spanyol Minat Garap Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN)