SINAR HARAPAN - Walikota Surabaya evaluasi kerja sama UMKM dan Hotel dikarenakan hanya sekitar 40 persen hotel di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang berkolaborasi dan menjalin kerja sama dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM). masih ada UMKM yang belum bisa memenuhi pesanan yang sesuai dengan kriteria pengelola hotel.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu 26 November mengatakan dari hasil evaluasi yang dilakukan, masih ada sejumlah kekurangan terhadap kerja sama tersebut, salah satunya belum bisa memenuhi pesanan yang sesuai dengan kriteria pengelola hotel.
Cak Eri juga mengungkapkan jika hasil evaluasi terhadap kerja sama dengan pengelola hotel ini, progresnya sekarang sudah mencapai sekitar 40 persen. Sementara sisanya atau sekitar 60 persen, belum dapat berjalan karena sejumlah kendala.
Baca Juga: Ini Keunggulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai di Maluku Utara
"Yang sudah berjalan 40 persen dan yang belum 60 persen. Kenapa belum? ada pihak hotel yang kasih bahan, namun bahannya tidak kunjung dipenuhi pemkot, akhirnya tidak jalan. Ada juga yang hotel sudah pesan dengan kualitas sekian, tapi belum bisa dipenuhi," ujar dia.
Untuk itu,Cak Eri meminta jajarannya agar ke depan dapat dibentuk perwakilan pada setiap hotel. Perwakilan itu berasal dari pemilik atau pengelola yang dapat mengambil keputusan bersama dengan pemkot, asosiasi atau organisasi perhotelan.
Cak Eri berharap, ke depannya para pelaku UMKM di Surabaya, dapat memenuhi kebutuhan serta kualitas barang yang diinginkan oleh pihak pengelola atau pemilik hotel.
Baca Juga: Kinerja Handal, Medco Energi (MEDC) Raih Lima Penghargaan dari SKK Migas
Oleh sebab itu, Cak Eri meminta, jajarannya mengumpulkan seluruh pengelola atau pemilik hotel yang sebelumnya sudah menjalin kerja sama dengan Pemkot Surabaya pada Jumat 25 November kemarin. Melalui pertemuan ini, kata dia, diharapkan dapat diketahui langsung apa saja kendala yang dialami dalam kerja sama tersebut.
Artikel Terkait
Cegah Penyuapan, OJK Kaji Penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan
Modal Asing Keluar Rp89,57 Triliun, Pasar SBN Ditinggal Asing
Buruh Minta Pemprov Jawa Barat Naikkan UMP 2023 Sebesar 12 Persen
Kekalahan Indonesia Dalam Gugatan WTO Soal Nikel Tidak Turunkan Minat Investasi
Kerja Sama HDF Indonesia dan DFC Amerika Serikat Buat Indonesia Jadi Pemimpin Proyek Energi Hijau di Asia
Realisasi Penyaluran KUR Pertanian Tembus Rp103 Triliun
Kembangkan SDM Sektor Industri, Kemenperin Gelar Industrial Vocational Year 2022
Kinerja Handal, Medco Energi (MEDC) Raih Lima Penghargaan dari SKK Migas
PGAS, Petrocina, dan HCML Siap Alokasi Pasokan Gas di Batam, Kepri, dan Jatim
Ini Keunggulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai di Maluku Utara