SINAR HARAPAN - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kementerian Keuangan meluncurkan sistem Informasi terintegrasi dan pertukaran data sektor hulu migas untuk transparansi dan akuntabilitas pengelolaan kegiatan usaha tersebut.
"Kolaborasi dalam pertukaran data ini diharapkan memberikan dampak positif dalam kecepatan konsolidasi data serta efisiensi secara proses dan waktu," Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu kemarin.
Peluncuran kolaborasi itu dilaksanakan di sela Konvensi Internasional III Industri Hulu Minyak dan Gas 2022 di Nusa Dua, Bali.
Baca Juga: IOG 2022 Resmi Dibuka, Menteri ESDM Sebut Revisi UU Migas
sistem informasi terintegrasi itu untuk pertukaran data dan informasi barang-barang dari kegiatan eksplorasi dan produksi migas yang merupakan tindak lanjut dan komitmen dari pelaksanaan nota kesepahaman antara Kemenkeu dan SKK Migas pada 8 Maret 2022.
Ia menjelaskan integrasi dan pertukaran data dan informasi tersebut dilakukan secara bertahap mencakup data barang atau aset, data produksi, dan biaya eksplorasi dan produksi industri hulu migas serta fasilitas kepabeanan.
Kementerian Keuangan dan SKK Migas juga menyusun kamus data untuk memastikan standarisasi dan konsistensi dalam pertukaran dan pemanfaatan data.
Baca Juga: IOG 2022 Resmi Dibuka, Menteri ESDM Sebut Revisi UU Migas
Staf Ahli Menteri Keuangan Sudarto menjelaskan berdasarkan data laporan keuangan pemerintah pusat tahun 2021, nilai total barang dari kegiatan eksplorasi dan produksi migas mencapai Rp577,71 triliun.
"Itu sekitar lima persen dari aset negara," kata Sudarto.
Ia menambahkan salah satu manfaat SIT adalah membantu efektivitas pengelolaan Barang Milik Negara dari sektor hulu migas.
SIT akan memperluas data dan informasi dan sistem informasi yang komprehensif dan berkesinambungan di Kementerian Keuangan.
Baca Juga: Total Pendapatan Premi Industri Asuransi Jiwa Capai Rp143,75 triliun
SIT dan pertukaran data ini sejalan dengan implementasi program digitalisasi Rencana Strategis Indonesian Oil and Gas 4.0 (Renstra IOG 4.0).
Artikel Terkait
PDB Global Diproyeksikan Turun, Asia Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi
Sempat Sentuh Area Support, Saham GPRA Melesat 15,05 Persen
PT Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Baru Rp19,1 Triliun, Saham ADHI Bagaimana?
Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 Resmi Dibuka, Transisi Energi Butuh Investasi US$179 Miliar
Indonesia Kalah Gugatan Nikel di WTO, Bagaimana Langkah Pemerintah Selanjutnya?
Piaggio, Perusahaan Otomotif asal Italia, Resmi Punya Pabrik di Indonesia
Kredit Tumbuh, BI Catat Uang Beredar Lebih dari Rp8.000 Triliun
Total Pendapatan Premi Industri Asuransi Jiwa Capai Rp143,75 triliun
IOG 2022 Resmi Dibuka, Menteri ESDM Sebut Revisi UU Migas
Stok Beras Bulog Saat Tinggal 594 Ribu Ton.