PDB Global Diproyeksikan Turun, Asia Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi

- Rabu, 23 November 2022 | 15:55 WIB
PDB Global diproyeksikan turun, Asia jadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
PDB Global diproyeksikan turun, Asia jadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi.

SINAR HARAPAN - Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global diproyeksikan turun dari 3,1 persen tahun ini menjadi 2,2 persen pada 2023. Namun, Asia justru diproyeksikan akan menjadi penggerak utama pertumbuhan perekonomian 2023 dan 2024.

Dilansir dari data Prospek Ekonomi (EO) terbaru yang dirilis oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) 22 November 2022, tingkat pertumbuhan yang diproyeksikan untuk tahun 2023 jauh di bawah perkiraan sebelum pecahnya konflik Rusia-Ukraina.

"Asia akan menjadi mesin utama pertumbuhan pada 2023 dan 2024, sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan akan mengalami pertumbuhan yang sangat rendah," katanya.

Baca Juga: Harga CPO Malaysia Rebound, Harga TBS Sawit Riau Justru Turun

Pasar negara berkembang utama di Asia diproyeksikan oleh OECD untuk mencapai hampir tiga perempat dari pertumbuhan PDB global pada tahun 2023, sementara ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa diperkirakan akan melambat.

"Tertahan oleh harga energi dan makanan yang tinggi, kepercayaan yang lemah, berlanjutnya kemacetan pasokan dan dampak awal dari kebijakan moneter yang lebih ketat, pertumbuhan tahunan di kawasan euro pada 2023 diproyeksikan menjadi 0,5 persen," kata organisasi itu.

Perekonomian Amerika Serikat hanya akan tumbuh sebesar 0,5 persen pada tahun 2023, dibandingkan dengan 1,8 persen pada tahun 2022.

Baca Juga: Didukung Pemerintah, Waskita Karya (WSKT) Siap Right Issue

Pasar energi tetap berada di antara risiko penurunan yang signifikan.

"Eropa telah menempuh perjalanan panjang untuk mengisi kembali cadangan gas alamnya dan mengekang permintaan, tetapi musim dingin ini di Belahan Bumi Utara pasti akan menantang," katanya.

Sementara itu, harga gas yang lebih tinggi atau gangguan pasokan gas langsung akan menyebabkan pertumbuhan yang jauh lebih lemah dan inflasi lebih tinggi di Eropa dan dunia pada tahun 2023 dan 2024.

Baca Juga: Didukung Pemerintah, Waskita Karya (WSKT) Siap Right Issue

OECD juga menekankan mempercepat investasi dalam adopsi dan pengembangan sumber-sumber energi bersih akan sangat penting untuk mendiversifikasi pasokan energi dan memastikan keamanan energi.***

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sempat Hampir Breakout, Saham VAST Balik Arah

Selasa, 21 Maret 2023 | 17:21 WIB

Resmi! UBS Akan Mengambil Alih Credit Suisse

Senin, 20 Maret 2023 | 10:06 WIB
X