SINAR HARAPAN - BUMN Konstruksi PT Waskita Karya (WSKT) mengungkapkan rights issue yang akan dilaksanakan pada awal Desember 2022 mendapatkan dukungan dari pemerintah.
Direktur Utama WSKT, Destiawan Soewardjono, mengatakan bahwa hal itu dilakukan setelah Perseroan berhasil mengimplementasikan delapan stream penyehatan keuangan sejak 2021, Pemerintah akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kembali sebesar Rp3 triliun untuk penyelesaian beberapa ruas tol.
“Kepercayaan yang diberikan ini merupakan dukungan penuh Pemerintah pada WSKT dalam mendukung program Pemerintah pada percepatan pembangunan infrastruktur nasional," ujar Destiawan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 22 November 2022.
Baca Juga: Rilis Data Ekonomi Indonesia Buat Pasar Obligasi Nasional Makin Bergairah
WSKT akan terus fokus melakukan perbaikan kinerja keuangan dan operasional dengan menjalankan aksi korporasi. Salah satunya adalah penerimaan PMN dan pelaksanaan rights issue 2022. Target perolehan dana dari pemerintah dan publik sebesar Rp3,98 triliun.
“Rights issue ini merupakan usaha penambahan modal melalui aksi korporasi pasar dengan menjaga permodalan WSKT. Setelah mendapat tambahan modal melalui PMN, rights issue yang WSKT lakukan juga sebagai langkah agar porsi saham publik tidak terdelusi sebesar 23 persen," kata Destiawan.
Menurut dia, ini kesempatan baik untuk para pemegang saham eksisting porsi publik untuk mengikuti rights issue WSKT, karena Pemerintah selaku pemegang saham mayoritas yakin akan kinerja dan mendukung penuh WSKT dengan menambah modal kembali sebesar Rp3 triliun.
Baca Juga: XL Axiata Sediakan Layanan Telepon dan SMS Gratis Bagi Korban Gempa Cianjur
Harga pelaksanaan rights issue akan ditetapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir setelah mendapatkan usulan dari Tim Privatisasi Kementerian BUMN dan Joint Lead Arranger (JLA).
Saat ini, WSKT sedang berdiskusi intensif dengan Kementerian BUMN dan JLA terkait usulan harga pelaksanaan rights issue.
“Rangkaian pelaksanaan rights issue dapat selesai sebelum penutupan tahun 2022. Selanjutnya di tahun 2023, Perseroan akan fokus pada penyelesaian proyek tol, akselerasi proyek strategis nasional lainnya seperti proyek IKN dan peningkatan nilai kontrak baru”, kata Destiawan.
Baca Juga: Indef: Pengawas Aset Kripto Perlu Diperjelas Dalam RUU P2SK
Hingga Oktober 2022 WSKT berhasil memperoleh Nilai Kontrak Baru (NKB) dengan total Rp13,38 triliun. Raihan ini meningkat 10,64 persen secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama atau pada tahun 2021 sebesar Rp12,09 Triliun.
Beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan Oktober 2022 masih didominasi proyek IKN, seperti Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada kawasan Istana Kepresidenan, Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang.
Artikel Terkait
Dorong Ekspor Nasional, LPEI Bantu UMKM Perluas Pasar
Permudah Supir Ojol Punya Rumah, BP Tapera Akan Diskusi Dengan GOTO dan Grab
Perusahaan-Perusahaan Ini Kantongi Kontrak Dagang US$5,8 Juta Dari IC-CEPA
Perusahaan Skin Care Lokal Aceh Masuk Semifinal CAIEC di Singapura
OPEC Bantah Laporan Media Barat, Harga Minyak di Pasar Asia Merangkak Naik
WPIC Perkirakan Sektor Industri Otomotif Jadi Faktor Pendorong Defisit Logam Pada 2023
Harga Saham SCMA Balik Arah Setelah Penguatan Dua Hari Berturut-Turut
Indef: Pengawas Aset Kripto Perlu Diperjelas Dalam RUU P2SK
XL Axiata Sediakan Layanan Telepon dan SMS Gratis Bagi Korban Gempa Cianjur
Rilis Data Ekonomi Indonesia Buat Pasar Obligasi Nasional Makin Bergairah