SINAR HARAPAN - Saham Unilever Indonesia (UNVR) terkoreksi 1,94 persen pada perdagangan hari ini, Senin 21 November 2022.
Saham UNVR telah mencatatkan pelemahan mingguan sebesar 0,87 persen dan mengakumulasikan pelemahan bulanan sebesar 14,55 persen. Meskipun begitu, UNVR tetap akan membagikan dividen interim tahun buku 2022.
Pelemahan bulanan diakibatkan oleh saham UNVR yang sempat anjlok selama 5 hari perdagangan berturut, tepatnya pada 27 Oktober hingga 2 November 2022, yang dalam 5 hari saham UNVR jatuh dari harga Rp5400 ke harga Rp4.500.
Baca Juga: Pegang Hak Siar Piala Dunia 2022, Saham EMTK dan Saham SCTV (SCMA) Kompak Menguat
Pelemahan tersebut juga telah mengonfirmasi tren bearish melalui persilangan MA5 dan MA21 pada harga Rp4.980.
Namun, sepanjang bulan November yang terhitung pada tanggal 3 November hingga hari ini Senin 21 November, saham UNVR masih stabil diperdagangkan diantara rentang area support dan resistance yang masing-masing berada pada Rp4.460 dan Rp4.650.
Pelemahan saham UNVR tidak menghentikan niat perseroan yang akan membagikan dividen interim tahun buku 2022 sebesar Rp2,63 triliun. Keputusan pembagian dividen ini telah disetujui dalam rapat direksi perseroan pada 18 November 2022.
Baca Juga: PT Inalum Bekerja Sama Dengan EGA Tingkatkan Industri Aluminium Nasional
Rupanya per September 2022 kinerja UNVR masih cukup baik, UNVR membukukan laba bersih sebesar Rp4,6 triliun pada kuartal III 2022. Perolehan tersebut tumbuh 5,3% dari periode yang sama tahun lalu.
Artikel Terkait
Babel Jadi Tuan Rumah World Ocean Assessment 2022, Wabup Belitung Respons Begini
Freeport Dirikan Fasilitas Pengolahan Limbah Smelter di Gresik
Menko Airlangga Ungkap Kesepakatan Penting Yang Dicapai di KTT APEC 2022
Kembangkan 16 Bandara di Indonesia, Whitesky Group Gandeng Sinobec Trading
Gelar Electric Vehicle Funday, Menhub Ungkap Sejumlah Keuntungan Kendaraan Listrik
Ibun Mall, Rangers App, dan Sinyal kita Jadi Andalan Program TJSL Pertamina Geothermal Energy
Pegang Hak Siar Piala Dunia 2022, Saham EMTK dan Saham SCTV (SCMA) Kompak Menguat
China Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan, Kebal Inflasikah?
BI Targetkan Inflasi Turun ke Level 3,61 Persen Pada 2023
PT Inalum Bekerja Sama Dengan EGA Tingkatkan Industri Aluminium Nasional