SINAR HARAPAN - Mining Industry Indonesia (MIND), melalui salah satu anggotanya PT Inalum, menjalin kerja sama dengan Emirates Global Alumunium (EGA) untuk meningkatkan performa industri aluminium nasional.
Melalui kerja sama ini, PT Inalum bersama dengan EGA, perusahaan industri terbesar di luar sektor migas dari Uni Emirat Arab, sepakat melakukan perjanjian studi kelayakan untuk pengembangan perluasan brownfield Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Direktur Utama PT Inalum, Hendi Prio Santoso, dalam pernyataan di Jakarta, Senin, mengharapkan perjanjian ini bisa meningkatkan performa perusahaan dalam penguatan keilmuan dan investasi industri aluminium nasional.
Baca Juga: BI Targetkan Inflasi Turun ke Level 3,61 Persen Pada 2023
Kerja sama ini juga bisa membuat PT Inalum naik level dan menjadi wajah modernitas industri pengolahan aluminium nasional, sekaligus bukti kepada industri global bahwa perusahaan mampu memproduksi aluminium yang ramah lingkungan dengan menggunakan energi dari PLTA ramah energi dan berkelanjutan.
Selain itu, kolaborasi strategis ini juga memberikan kesempatan kepada Inalum untuk meningkatkan produksi hingga double capacity.
"EGA adalah mitra pilihan Inalum untuk ekspansi brownfield Kuala Tanjung, berdasarkan efisiensi teknologi peleburan EGA dan pengalaman mentransfernya secara internasional, dan potensi kemitraan perusahaan sebagai investor dan/atau offtaker logam," ujar Hendi.
Baca Juga: Pegang Hak Siar Piala Dunia 2022, Saham EMTK dan Saham SCTV (SCMA) Kompak Menguat
Ia juga memastikan PT Inalum terus melakukan inovasi dengan melakukan inisiatif pengembangan proyek strategis, diantaranya Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, Optimalisasi Smelter Aluminium Kuala Tanjung, Proyek Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, dan Pembangunan Aluminium Remelt IAA.
"Inalum terus berupaya mewujudkan pengembangan klaster industri aluminium nasional. Selain itu, Inalum juga melakukan kolaborasi dengan PLN dalam rangka menciptakan ketersediaan energi di Sumatera Utara," kata Hendi.
Sementara itu, CEO EGA, Abdulnasser Bin Kalban, memastikan keberhasilan aksi korporasi perluasan ini dapat membuat Inalum bisa memiliki tambahan kapasitas lebih dari 400.000 ton aluminium per tahun.
Baca Juga: Kembangkan 16 Bandara di Indonesia, Whitesky Group Gandeng Sinobec Trading
Dia mengatakan investasi potensial dalam perluasan brownfield Kuala Tanjung dan penjualan logam, akan memajukan pertumbuhan dalam aluminium rendah karbon yang akan memungkinkan kehidupan modern di seluruh dunia, sekaligus melindungi bumi untuk generasi mendatang.
"Perjanjian ini merupakan langkah maju yang penting dalam kerja sama kami dengan Inalum, dan mendekatkan penyebaran teknologi yang dikembangkan UEA di Indonesia. Saya berterima kasih kepada Inalum atas kepercayaan mereka yang berkelanjutan pada EGA sejalan dengan kemitraan kedua negara," katanya.***
Artikel Terkait
Berminat Kerja di Indofood? Yuk Simak Lowongan Pekerjaan Beserta Persyaratan Berikut Ini
Babel Jadi Tuan Rumah World Ocean Assessment 2022, Wabup Belitung Respons Begini
Freeport Dirikan Fasilitas Pengolahan Limbah Smelter di Gresik
Menko Airlangga Ungkap Kesepakatan Penting Yang Dicapai di KTT APEC 2022
Kembangkan 16 Bandara di Indonesia, Whitesky Group Gandeng Sinobec Trading
Gelar Electric Vehicle Funday, Menhub Ungkap Sejumlah Keuntungan Kendaraan Listrik
Ibun Mall, Rangers App, dan Sinyal kita Jadi Andalan Program TJSL Pertamina Geothermal Energy
Pegang Hak Siar Piala Dunia 2022, Saham EMTK dan Saham SCTV (SCMA) Kompak Menguat
China Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan, Kebal Inflasikah?
BI Targetkan Inflasi Turun ke Level 3,61 Persen Pada 2023