SINAR HARAPAN - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kesepakatan penting yang dicapai pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC).
Airlangga seusai upacara penutupan KTT APEC 2022, di Jakarta, Minggu kemarin menjelaskan betapa alotnya pembahasan untuk dapat mencapai kesepakatan bagi Leaders’ Declaration pada forum APEC tersebut, namun pada akhirnya semua merujuk kepada Bali G20 Leaders’ Declaration.
Melalui APEC Leaders’ Declaration, para pemimpin ekonomi APEC berhasil mencapai kesepakatan penting untuk merespons tantangan bersama, antara lain untuk mendukung reformasi sistem perdagangan multilateral guna menghadapi berbagai perkembangan tantangan yang muncul, serta menguatkan komitmen untuk mengatasi disrupsi rantai pasok.
Baca Juga: Freeport Dirikan Fasilitas Pengolahan Limbah Smelter di Gresik
Kemudian, mendorong pertumbuhan yang kuat, seimbang, berkelanjutan, dan inklusif, termasuk untuk mendukung UMKM dan perusahaan rintisan atau startup.
“Forum APEC ini juga mendorong multilateralisme dan mendukung hasil dari The WTO's 12th Ministerial Conference (MC12) untuk mendorong WTO sebagai platform di Asia Pasifik untuk menyamakan aturan hukum perdagangan, karena APEC adalah 60 persen dari perekonomian dunia atau setara US$59 triliun,” katanya.
Selanjutnya, sambung Airlangga, para pemimpin ekonomi APEC akan mendorong kerja sama untuk menjembatani kesenjangan digital melalui fasilitasi infrastruktur, serta meningkatkan keahlian serta literasi digital dan memperkuat sektor agrikultur untuk mendukung ketahanan pangan kawasan.
Baca Juga: Berminat Kerja di Indofood? Yuk Simak Lowongan Pekerjaan Beserta Persyaratan Berikut Ini
Terkait bidang digital, APEC mendorong pemberdayaan mulai dari pemberdayaan perempuan dan pemuda, hingga mendorong kesetaraan dan inklusivitas UMKM. Indonesia mendukung agar digitalisasi UMKM tersebut menjadi bagian dari rantai pasok global.
Dalam forum APEC tahun ini juga didorong mengenai barang dan jasa berkelanjutan, yang akan dibawa dalam kepemimpinan Amerika Serikat tahun depan.
Sementara itu, KTT APEC 2022 juga berhasil menyepakati The Bangkok Goals for the Bio-Circular Green Economy, yang merupakan suatu pendekatan bersama mengenai pemulihan ekonomi pasca pandemi yang inklusif dan berimbang guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh serta menjaga lingkungan hidup.
Baca Juga: IHSG Sepekan Terkoreksi, Asing Borong Saham ITMG, ADMR, AMRT dan INDF
“Hampir seluruh pembahasan di APEC ini memiliki benang merah dengan yang dibahas di G20, salah satu benang merah paling kuat antara ASEAN, G20, dan APEC yakni kebersamaan. Dengan kebersamaan, kita akan kuat dan berhasil dalam pemulihan ekonomi global,” tutur Menko Airlangga.***
Artikel Terkait
Kementan dan IFAC Siap Ekspor Pangan Pertanian Papua ke Amerika Serikat
Begini Strategi PUPR Dalam Memitigasi Longsor dan Banjir di IKN
Harga CPO Masuki Tren Bearish, Harga CPO Jambi Ikut Turun
Ini Kompensasi GOTO Terhadap 1.300 Karyawan Yang Terkena PHK
Rangkaian Acara G20 Sukses Dongkrak Omzet UMKM
IHSG Sepekan Terkoreksi, Asing Borong Saham ITMG, ADMR, AMRT dan INDF
Stok Minyak Eropa Berlebih, Cek Prospeknya
Berminat Kerja di Indofood? Yuk Simak Lowongan Pekerjaan Beserta Persyaratan Berikut Ini
Babel Jadi Tuan Rumah World Ocean Assessment 2022, Wabup Belitung Respons Begini
Freeport Dirikan Fasilitas Pengolahan Limbah Smelter di Gresik