SINAR HARAPAN - Bank BTPN (BTPN) catatkan pengguna aplikasi jenius mencapai 4,2 juta nasabah, capaian tersebut sejalan dengan komitmen BTPN yang terus memperkuat inovasi digital guna memudahkan layanan perbankan melalui aplikasi jenius untuk menyasar kaum milenial dan kelompok purna bakti atau pensiunan pegawai.
Sebagai tambahan informasi, aplikasi jenius adalah sebuah aplikasi perbankan digital yang dapat membantu penggunanya melakukan aktivitas finansial seperti menabung, bertransaksi, atau mengatur keuangan serta memungkinkan nasabah untuk memiliki rekening bank.
"Aplikasi jenius BTPN ini terus kita perkenalkan kepada semua nasabah baik itu milenial serta para pensiunan. Saat ini sudah banyak yang menggunakannya," ujar Regional Business Leader Micro Business dan Regional Head Indonesia Bagian Timur Bank BTPN, Yusri Asri saat dikonfirmasi di Makassar, Jumat 18 N0vember 2022.
Baca Juga: Unit Bisnis Patungan GOTO dan UNVR Ungkap Pentingnya Transformasi Digital Bagi UMKM
Layanan inovasi digital tersebut, kata dia, untuk menyesuaikan perkembangan teknologi. Apalagi, sejak 2020 pandemi COVID-19 orang tidak beraktivitas secara tatap muka untuk mencegah penyebaran virus. Sehingga penggunaan aplikasi jenius sangat tepat dalam bertransaksi keuangan.
Sejauh ini, pengguna jenius, sebut dia, terus mengalami pertumbuhan di wilayah Indonesia Timur. Secara nasional pengguna aplikasi jenius sudah mencapai 4,2 juta nasabah. Untuk mendongkrak pengguna aplikasi, pihaknya terus memperkenalkan kepada nasabah baru.
Ia mencontohkan aplikasi jenius BTPN memudahkan nasabah bertransaksi seperti para purnabakti. Selama ini, mereka harus menunggu lama di bank untuk menerima uang pensiun maupun mengirim uang, setelah menggunakan aplikasi ini jauh lebih cepat.
Baca Juga: Sah! GOTO PHK Massal 1.300 Karyawan
Yusri mengatakan Bank BTPN masih fokus pada tiga segmen penyaluran kredit seperti Mikro dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Small Medium Entrerprise (SME) serta Purnabakti. Sedangkan pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10 persen pada periode Januari sampai Oktober 2022.
Selain itu, pihaknya telah menyiapkan penyaluran kredit bagi UMKM mengingat pandemi COVID-19 secara berangsur melandai dan ekonomi mulai bangkit. Namun, penyaluran kredit usaha tetap dilihat kemampuan pengelolaan bisnis UMKM tersebut.
Daya dan Corporate Communications Head Bank BTPN, Andrie Darusman, sebelumnya mengatakan, kondisi finansial Bank BTPN mulai bertumbuh positif setelah merger (bergabung) dengan SMBCI dan tidak hanya melayani ritel, tetapi juga korporasi.
Baca Juga: BI: Neraca Transaksi Berjalan Triwulan III Surplus US,4 Miliar
"Sejak merger, aset telah mencapai hampir Rp200 triliun. Sekarang, kami mulai melayani ritel dan korporasi dulunya hanya melayani ritel," sebut Andrie Darusman.
Hingga Januari sampai September, Bank BTPN mencatatkan pertumbuhan laba bersih 18 persen dibandingkan tahun 2021. Laba bersih Bank BTN setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami peningkatan menjadi Rp2.418 triliun sepanjang Januari sampai September 2022. Dari periode yang sama tahun 2021 sebesar 2.046 triliun.***
Artikel Terkait
Akulaku dan Garuda Indonesia Berkolaborasi Hadirkan Layanan Buy Now Pay Later
E-meterai Wajib Untuk Pemberkasan PPPK dan ASN, Simak Cara Beli dan Pakainya!
BI Naikkan Lagi Sukubunga Acuan 50 Basis Poin Jadi 5,25%
Kurs Rupiah Tetap Tertekan Paska Kenaikan Sukubunga Acuan BI
Saham BYAN Melesat Lagi, Ada Apa?
ADB Beri Hutang Lagi US$500 Juta Untuk Restrukturisasi BUMN
BI: Neraca Transaksi Berjalan Triwulan III Surplus US$4,4 Miliar
Kurs Rupiah Melemah 21,5 Poin menjadi Rp 15.684 Per US$1
Sah! GOTO PHK Massal 1.300 Karyawan
Unit Bisnis Patungan GOTO dan UNVR Ungkap Pentingnya Transformasi Digital Bagi UMKM