SINAR HARAPAN - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia (GoTo) resmi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 1.300 karyawan pada hari ini, Jumat 18 November 2022.
Dalam pernyataan resmi, PHK massal tersebut diumumkan oleh Chief Executive Officer Grup GoTo, Andre Soelistyo, dengan mengundang seluruh karyawan, manajemen GoTo sekaligus menyampaikan langkah-langkah strategis dalam mendorong percepatan kemandirian finansial.
Manajemen GoTo berharap dapat terus memberi dampak positif bagi jutaan konsumen. mitra pengemudi dan pedagang di ekosistem GoTo, melalui pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan.
Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah 21,5 Poin menjadi Rp 15.684 Per US
Pertimbangan keputusan GoTo melakukan PHK karyawan karena tengah menghadapai tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia.
Menurut manajemen GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan Perusahaan menghadapi tantangan ke depan.
Adapun karyawan yang kena PHK akan memperoleh paket kompensasi pesangon sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi.
Baca Juga: BI: Neraca Transaksi Berjalan Triwulan III Surplus US,4 Miliar
Selain itu, manajemen GoTo juga memberikan sejumlah dukungan finansial, antara lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu).
karyawan terdampak berhak memiliki laptop yang saat ini mereka gunakan, mengakses berbagai program pelatihan, serta dapat bergabung ke direktori alumni GoTo, di mana Perusahaan dapat memberikan rekomendasi kepada berbagai perusahaan dalam jaringan rekanan bisnis Grup GoTo.
Meskipun melakukan PHK massal, manajemen GoTo menegaskan layanan tidak akan terganggu kepada konsumen serta tetap berkomitmen terhadap mitra pengemudi dan pedagang.
Baca Juga: ADB Beri Hutang Lagi US0 Juta Untuk Restrukturisasi BUMN
Berdasarkan laporan keuangan pada Kuartal II-2022, GoTo mencatatkan pertumbuhan GTV sebesar 39% secara tahunan atawa year on year (YoY) yang mencapai Rp 150,5 triliun. Adapun pendapatan bruto GoTo tumbuh 45% YoY menjadi Rp 5,5 triliun.
EBITDA GoTo yang disesuaikan mencapai Rp 4,1 triliun di kuartal-II 2022. Nilai ini menciut 14% secara kuartalan dibandingkan Rp 4,8 triliun pada kuartal pertama tahun 2022.
Artikel Terkait
Saham Manchester United Jatuh Lagi, Komentar Christiano Ronaldo Jadi Sorotan
Setelah Akuisisi Central Park, Hankyu dan APLN Siap Lanjutkan Kolaborasi
Akulaku dan Garuda Indonesia Berkolaborasi Hadirkan Layanan Buy Now Pay Later
E-meterai Wajib Untuk Pemberkasan PPPK dan ASN, Simak Cara Beli dan Pakainya!
BI Naikkan Lagi Sukubunga Acuan 50 Basis Poin Jadi 5,25%
Kurs Rupiah Tetap Tertekan Paska Kenaikan Sukubunga Acuan BI
Saham BYAN Melesat Lagi, Ada Apa?
ADB Beri Hutang Lagi US$500 Juta Untuk Restrukturisasi BUMN
BI: Neraca Transaksi Berjalan Triwulan III Surplus US$4,4 Miliar
Kurs Rupiah Melemah 21,5 Poin menjadi Rp 15.684 Per US$1