Sementara itu, Agung Kuswardono mengatakan Kementerian ESDM telah mengalokasikan Rp1 triliun untuk pipa transmisi dan selanjutnya, pipa distribusi PGAS akan melengkapi sampai ke pelanggan.
Baca Juga: Catat Kontrak Baru Rp21,82 Triliun, Bagaimana Prospek Saham PTPP?
"Menteri ESDM memberikan arahan untuk segera merencanakan integrasi infrastruktur dan pasokan untuk keandalan dan ketersediaan energi segera dapat dirasakan masyarakat," katanya.
Achmad Muchtasyar menambahkan infrastruktur gas ini merupakan momentum yang sangat berarti bagi PGAS dan pemangku kepentingan.
"Pengembangan infrastruktur gas bumi ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan swasta serta sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam bergandengan tangan, bergotong royong memulai penyaluran energi bersih ramah lingkungan dan ketersediaan energi yang berkelanjutan bagi KIT Batang," katanya.
Baca Juga: Menko Airlangga Ajak Anak Usaha Amazon Investasi di Indonesia
Achmad melanjutkan sejalan dengan progres pembangunan pipa Cirebon–Semarang, terutama ruas Semarang-Batang, maka pembangunan pipa distribusi perlu dilakukan untuk dapat menyalurkan gas menuju KIT Batang.
Artinya, menurut dia, pembangunan ini adalah wujud ikhtiar PGAS sekaligus dukungan kepada pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur hilir untuk dapat segera menyerap pasokan gas dari berbagai sumber termasuk mendukung percepatan utilisasi dan dampak keekonomian pembangunan pipa Cirebon-Semarang.
Menurut Achmad, konsep KIT Batang nanti terintegrasi dengan perumahan, layanan kesehatan, serta rantai suplai antarpabrik.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Sisa Berapa?
Dengan demikian, PGAS berpeluang mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk bisa melayani perumahan, usaha menengah, dan ritel.
"PGAS siap berkolaborasi dengan berbagai pihak demi keandalan infrastruktur maupun pasokan gas bumi di Jawa Tengah. Tidak hanya di Batang, masih banyak kawasan industri di Jawa Tengah yang potensial menggunakan gas bumi. Apalagi, jika Jawa Tengah nanti telah dilalui konektivitas pipa Cisem dan Gresem, maka akan lebih sustain untuk menjangkau berbagai titik wilayah dan muaranya akan memberi dampak positif terhadap daya saing industri, serta pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah," ujar Achmad.***
Artikel Terkait
Menteri Transportasi Korsel Bertemu Gubernur Bali Bahas Pembangunan LRT
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Sisa Berapa?
Menko Airlangga Ajak Anak Usaha Amazon Investasi di Indonesia
Investasikan US$698 Juta, AS dan Indonesia Siap Bangun Transportasi Hijau di 5 Provinsi
Catat Kontrak Baru Rp21,82 Triliun, Bagaimana Prospek Saham PTPP?
Skema JETP Resmi Diluncurkan Pada G20 Bali, Begini Kata Badan Energi Internasional (IEA)
Pipa Minyak Druzhba Terganggu, Harga Minyak Pagi Ini Naik
Bantu Proyek Transisi Energi RI, Joe Biden Memobilisasi Dana US$20 Miliar
Kemenkeu: Ekspor Tumbuh 12,3 Persen Didukung Permintaan Negara Mitra Dagang
Cadangan Beras Pemerintah Menipis, Bulog Terkendala Pasokan dan Harga Tinggi