SINAR HARAPAN - Indonesia bersama dengan anggota G20 lainnya meluncurkan skema pendanaan transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP) pada perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali, Selasa kemarin.
Melaui skema pendanaan tersebut, Indonesia bersama beberapa mitra akan memobilisasi dana sebesar US$20 miliar dalam waktu 3-5 tahun ke depan untuk mendukung transisi energi bersih.
Merespons hal tersebut Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) mengapresiasi program pendanaan kemitraan transisi energi internasional yang adil atau Just Energy Transition Partnership (JETP) yang disepakati di KTT G20 Bali sebagai pencapaian penting dalam upaya transisi energi global.
Baca Juga: Investasikan US8 Juta, AS dan Indonesia Siap Bangun Transportasi Hijau di 5 Provinsi
"Hari ini 15 November, saya mengatakan sebagai pencapaian penting dalam upaya transisi energi global," ujar Direktur Eksekutif IEA Dr. Fatih Birol dalam peluncuran daring laporan Coal in Net Zero Transitions yang dipantau di Jakarta, Selasa kemarin.
Fatih mengatakan IEA mendapatkan kabar dari perhelatan KTT G20 bahwa pemerintah Indonesia bersama pemerintah Amerika Serikat (AS), Jepang dan beberapa negara Eropa serta sejumlah lembaga keuangan internasional menyepakati sebuah program yang disebut Just Energy Transition Partnership (JETP).
"Program ini akan membantu Indonesia, negara yang perekonomiannya bergantung pada energi batu bara untuk bisa beralih atau melakukan transisi ke energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan secara adil serta terjamin," katanya.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Sisa Berapa?
IEA memandang hal ini merupakan testamen nyata dari kerja sama yang intens antar semua pihak dan berjalan baik.
"Di saat yang sama kami juga bangga terhadap kesepakatan JETP, karena kesepakatan ini didasarkan pada peta jalan IEA bagi Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2050," kata Fatih.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11) mengumumkan bahwa AS, Jepang, Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), dan Climate Investment Funds akan berinvestasi 20 miliar dolar AS untuk transisi energi Indonesia.
Baca Juga: Menko Airlangga Ajak Anak Usaha Amazon Investasi di Indonesia
Pendanaan tersebut masuk melalui program Just Energy Transition Partnership (JETP) dalam rangka mencapai net zero emissions (NZE) di Indonesia dan programnya akan dimobilisasi oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kemitraan penting ini mendukung target Indonesia termasuk memobilisasi pembiayaan awal publik dan swasta sebesar 20 miliar dolar AS dalam tiga sampai lima tahun ke depan.
Artikel Terkait
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus Lagi, AS, China dan India Sumbang Surplus Terbesar
Anak Usaha BNBR Ajak Elon Musk Bangun Terowongan Ala The Boring Company
Tingkatkan Investasi di Indonesia, Unilever Dukung Kampanye Positif Minyak Sawit Indonesia di Eropa
Lampung Fair 2022 Catatkan Nilai Transaksi Rp20 Miliar
Menteri Transportasi Korsel Bertemu Gubernur Bali Bahas Pembangunan LRT
Hobi Koleksi Jam Tangan? Jam Tangan Merek Skmei Dapat Jadi Pilihan Anda
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Sisa Berapa?
Menko Airlangga Ajak Anak Usaha Amazon Investasi di Indonesia
Investasikan US$698 Juta, AS dan Indonesia Siap Bangun Transportasi Hijau di 5 Provinsi
Catat Kontrak Baru Rp21,82 Triliun, Bagaimana Prospek Saham PTPP?