Sah! PGAS dan BOTAS Turki Kerja Sama, Garap Apa Saja?

- Minggu, 13 November 2022 | 17:45 WIB
PGN dan BOTAS tanda tangani kontrak kerja sama. (ANTARA)
PGN dan BOTAS tanda tangani kontrak kerja sama. (ANTARA)

SINAR HARAPAN - Perusahaan Gas Negara (PGAS/PGN) yang merupakan Subholding Gas PT Pertamina (Persero) melakukan kerja sama dengan BUMN Turki, Petroleum Pipeline Corporation atau BOTAS.

Direktur Utama PGAS, M Haryo Yunianto, dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta,Minggu, menjelaskan kerja sama dengan BOTAS tidak hanya sebatas suplai gas bumi dan LNG, tetapi juga menggarap pengembangan hidrogen, infrastruktur LNG, perdagangan LNG, fasilitas penyimpanan gas bumi bawah tanah, pengembangan SDM, dan potensial bisnis lainnya.

Penandatangan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dilakukan Direktur Utama PGAS, M Haryo Yunianto, dan BOD Member of BOTAS Corporation, Kerim Taşkiran ,dengan disaksikan Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, dan Ketua B20, Shinta Widjaja Kamdani di Bali, Minggu 13 November 2022.

Baca Juga: IHSG Sepekan Masih Bergairah, Asing Borong Saham ADRO, MDKA, ASII dan SMGR

"kerja sama ini akan memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Turki, terutama dalam diversifikasi penyaluran energi. Indonesia dan Turki dapat menjadi market energi yang esensial bagi keberlanjutan trading energi bilateral khususnya gas bumi. Untuk mendukung kerja sama, PGAS dan BOTAS terus berkoordinasi perihal kesiapan infrastruktur seperti FSRU dan terminal LNG," ujarnya.

Menurut Haryo, diversifikasi rute dan sumber pasokan gas bumi penting untuk kepastian suplai gas bumi maupun LNG. Oleh karena itu, penyaluran gas bumi maupun LNG untuk Turki nantinya juga berasal dari sumber lain, tidak hanya dari Indonesia.

Saat ini, lanjutnya, sudah beroperasi Arun LNG Hub yang dikelola PT Perta Arun Gas (PAG), selaku afiliasi Subholding Gas Pertamina. Lokasi Arun, Aceh, yang strategis menjadikannya sebagai pusat perdagangan LNG di Asia dan destinasi LNG hub global seperti China, Australia, Angola, Mesir, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Inilah Daftar Negara Dengan Biaya Hidup Termurah, Indonesia Peringkat 1 Loh!

"Bisnis utama PAG adalah LNG receiving terminal, regasifikasi, dan LNG hub. Lokasi strategis di dekat Selat Malaka dengan potensi hampir 100 ribu kapal berlayar melintas, sehingga menjadi modal penting PAG sebagai pusat LNG kelas dunia," jelasnya.

Ia menambahkan pengoperasiannya pun didukung sepenuhnya oleh pemerintah melalui penunjukan PAG sebagai pengelola pusat logistik berikat LNG satu-satunya di Indonesia.

"Harapan kami sangat besar agar kerja sama dengan BOTAS berlanjut sampai tahap eksekusi komersial. PGAS tentunya akan mendapatkan benefit untuk semakin melebarkan bisnis ke kancah internasional. Di sisi lain, Turki dapat terbantu dalam hal pemenuhan energi gas bumi di kota-kota besar dan pusat-pusat industri sebagai konsumen gas bumi dalam jumlah besar," ujar Haryo.***

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X