Dapat Restu Rights Issue dari OJK, Saham BBYB Melesat 10,24 Persen Dalam Sepekan

- Sabtu, 12 November 2022 | 08:41 WIB
Dapat Restu Rights Issue dari OJK, saham BBYB melesat 10,24 persen dalam sepekan. (Foto: Dok. Bank Neo Commerce)
Dapat Restu Rights Issue dari OJK, saham BBYB melesat 10,24 persen dalam sepekan. (Foto: Dok. Bank Neo Commerce)

SINAR HARAPAN - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) telah resmi mendapatkan pernyataan effective dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue.

Harga saham BBYB pun telah melesat 10,24 persen dalam sepekan, sebanyak 393,4 juta saham BBYB diperdagangkan dengan nilai mencapai Rp345,6 miliar.

Pada perdagangan hari kemarin saham BBYB melesat 5,78 persen sehingga ditutup pada harga Rp915, tidak hanya itu penguatan pada hari kemarin juga mengonfirmasi trem bullish melalui persilangan MA5 dan MA21 pada harga Rp850.

Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Sukuk ST009, Bisakah Jadi Opsi Passive Income?

Dilansir dari keterangan perseroan di Jakarta, Jumat kemarin, BBYB akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,61 miliar saham baru, dengan setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 22 November 2022, berhak memperoleh 5 HMETD.

Adapun, satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp650 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima oleh BBYB sebesar Rp1,7 triliun.

Dalam prospektus yang diterbitkan, pemegang saham utama BBYB, yakni PT Akulaku Silvrr Indonesia, PT Gozco Capital dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd akan melaksanakan secara penuh haknya sesuai dengan porsi kepemilikannya.

Baca Juga: PT Timah (TINS) Gelontorkan Rp8,9 miliar, Untuk Apa?

Adapun, beberapa tanggal penting dalam right issue BBYB antara lain, tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 November 2022, bersamaan dengan periode perdagangan HMETD yang berlangsung pada 24 - 30 November 2022.

Lalu, akhir pembayaran pemesanan tambahan pada 2 Desember 2022, dengan tanggal penjatahan pada 5 Desember 2022, dan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 7 Desember 2022.

"Kami memutuskan untuk mengubah target perolehan dana dari perhelatan rights issue kami kali ini, yang awalnya sebesar Rp5 triliun menjadi Rp1,7 triliun. Angka ini sementara kami nilai sangat cukup untuk menjadi fuel bagi BBYB dalam mengeksekusi milestones yang sudah kami rencanakan ke depannya," ujar Direktur Utama BBYB, Tjandra Gunawan.

Baca Juga: Konsumsi Menengah Atas Menopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Dia mengatakan rights issue akan meningkatkan kapasitas pendanaan BBYB untuk pengembangan bisnis perusahaan sehingga kinerja perusahaan diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan berkelanjutan.

“Pelaksanaan right issue merupakan bentuk komitmen perseroan untuk selalu mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk dalam pemenuhan modal inti. Dan target jumlah perolehan dana Rp1,7 triliun tersebut akan digunakan perseroan untuk memperkuat modal inti dan sebagai modal kerja pengembangan usaha perseroan,” ujar Tjandra.***

Halaman:

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Rti Business, KSEI, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X