SINAR HARAPAN - Optimisme investor atas kondisi domestik telah mengerek naik minat lelang SUN bulan ini hingga mencapai Rp22,99 triliun. Angka tersebut lebih besar dibandingkan bulan lalu yang sebesar Rp17,09 triliun, meningkat investor optimistis atas kondisi domestik.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, Rabu kemarin, mengatakan bahwa Optimisme ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III-2022 sebesar 5,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari triwulan II-2022 sebesar 5,45 persen (yoy) dan Inflasi pada Oktober sebesar 5,71 persen (yoy), turun dari 5,95 persen (yoy) pada September.
Kendati demikian, ia menuturkan investor masih berhati-hati saat kondisi pasar global masih volatil pascapertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed pada November yang mengisyaratkan kebijakan The Fed masih cukup hawkish. Selain itu, investor masih menunggu rilis data inflasi AS pada minggu ini.
Baca Juga: JTrust Bank (BCIC) Permudah Masyarakat Miliki Hunian di Shila Sawangan
Dari minat pada lelang SUN kemarin, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp10 triliun dengan mempertimbangkan outlook turunnya kebutuhan pembiayaan APBN 2022 melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) dan dinamika kondisi pasar keuangan terkini.
Partisipasi investor asing terlihat naik menjadi Rp3,17 triliun dari Rp2,26 triliun pada lelang sebelumnya. Jumlah penawaran masuk (incoming bids) dari investor asing mayoritas pada seri SUN tenor 6 dan 11 tahun, yaitu Rp1,95 triliun atau 92,95 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp1,52 triliun atau 15,22% dari total penawaran yang dimenangkan (awarded bids).
Seri SUN tenor 6 dan 11 tahun mendominasi permintaan investor pada lelang kali ini, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 75,71 persen dari total incoming bids dan 65 persen dari total awarded bids.
Baca Juga: Akibat Banjir Lebih 1.000 Hektar Tanaman Padi di Aceh Timur Terancam Gagal Panen
Selain itu, Deni menyebutkan incoming bids terbesar masih pada tenor 11 tahun yaitu Rp9,97 triliun atau 43,44 persen dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp950 miliar atau 9,5 persen dari total awarded bids.
Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan (Weighted Average Yield/WAY) pada lelang kemarin menguat sebesar 4 basis poin (bps) sampai dengan 12 bps dibandingkan WAY pada lelang sebelumnya. Penguatan terbesar pada SUN tenor 6 tahun sebesar 12 bps.
Berdasarkan kalender penerbitan SBN 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada 22 November 2022.***
Artikel Terkait
Permudah Proses Pemberian Kredit, OJK Luncurkan Aplikasi iDebKu
Rupiah Menguat Lagi, Hari Ini Rp15.660 Per Dolar AS
Sedang Persiapkan Dana Pensiun? Bank BNI (BBNI) Luncurkan BNI Simponi
Baru IPO Hari Ini, Saham KDTN Melesat 30 Persen
Mashiho dan Bang Ye Dam Keluar dari TREASURE, Saham YG Entertainment Kembali Terkoreksi
Rekrutmen PPPK 2022 Resmi Dibuka di Beberapa Instansi Pemerintah, Simak Persyaratannya!
Pertumbuhan Kinerja Antam Kian Solid Dalam Bisnis Nikel
Akibat Banjir Lebih 1.000 Hektar Tanaman Padi di Aceh Timur Terancam Gagal Panen
Perkuat Keamanan Siber, LPS Gelontorkan Dana Investasi Rp200 miliar
JTrust Bank (BCIC) Permudah Masyarakat Miliki Hunian di Shila Sawangan