SINAR HARAPAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan aplikasi permohonan informasi debitur Sistem Layanan Informasi Keuangan (iDebKu) guna mempermudah proses pemberian kredit oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJS), baik bank maupun non-bank kepada debitur.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, dalam konferensi pers peluncuran iDebKu yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa, memastikan, hadirnya aplikasi iDebKu akan mempermudah LJS maupun individu dalam mengakses informasi tentang debitur.
“Nasabah sangat menghendaki efisiensi, semua LJS juga mengharapkan efisiensi. Oleh karena itu akses yang nanti dapat dibuka oleh seluruh perusahaan maupun individu ini, semoga akan membantu,” kata Dian di Jakarta, Selasa kemarin.
Baca Juga: GOTO Berikan Rumah Layak Huni Bagi Mitra Driver Melalui KPR Subsidi
Dia menjelaskan data yang terdapat di dalam aplikasi iDebKu, dapat digunakan oleh LJS, baik bank maupun non-bank, dalam mengambil keputusan pada proses pemberian kredit atau pembiayaan kepada debitur.
“Data dari iDebKu tersebut dapat digunakan oleh LJS, bank maupun non-bank, dalam mengambil keputusan, dalam proses pemberian kredit atau pembiayaan kepada debitur,” kata Dian.
Dia mengatakan informasi tentang debitur sangat penting guna mengefisienkan pemberian kredit oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJS) baik bank maupun non-bank.
Baca Juga: Bank BRI (BBRI) Raih Skor Terbaik Di Sektor Perbankan Indonesia Dalam Mengelola Risiko ESG
Adapun langkah ini diambil berdasarkan tingginya permintaan iDebKu oleh masyarakat Indonesia, ditunjukkan dari jumlah layanan iDebKu oleh kantor pusat, kantor regional, dan kantor daerah OJK yang mencapai 134.428 layanan pada tahun 2022.
Dengan adanya iDebKu, dia berharap akses perusahaan maupun individu terhadap informasi tentang debitur semakin lebih mudah karena telah terpadu dan terintegrasi antara kantor pusat, regional, dan daerah di dalam satu aplikasi.
Dia mengatakan pemberian kredit yang cepat dan efisien dapat meningkatkan kualitas kredit LJS, yang secara tidak langsung akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Indef: Posisi Cadangan Devisa Yang Terus Menurun Perlu Diwaspadai
“Intinya sektor perbankan dan LJS lainnya membantu memberikan bensin pertumbuhan ekonomi kita, bakal terjadi ketika kredit semakin hari semakin meningkat,” kata Dian.***
Artikel Terkait
Menperin Ungkap Kinerja Sejumlah Sektor Industri Pada Triwulan III 2022, Sektor Otomotif Masih Menguat
Emas Dunia Naik US$3,9, Harga Emas Antam (ANTM) Ikut Naik atau Tidak?
Kinerja Triwulan III Positif, Saham PGAS Balik Arah
Baru IPO, Saham PRAY Langsung Terkoreksi
Saham ASII dan ADMR Diborong Asing, Saham OMED dan CBUT Masuk Jajaran Saham Teruntung
Enam Emiten IPO Serentak, Saham BSBK, CBUT dan OMED Masuk Top Gainers
Indef: Posisi Cadangan Devisa Yang Terus Menurun Perlu Diwaspadai
GOTO Berikan Rumah Layak Huni Bagi Mitra Driver Melalui KPR Subsidi
Harga CPO Melesat Sejak Awal November, Harga TBS Sawit Riau Ikut Naik
Bank BRI (BBRI) Raih Skor Terbaik Di Sektor Perbankan Indonesia Dalam Mengelola Risiko ESG