SINAR HARAPAN - saham Perusahaan Gas Negara (PGAS/PGN) berbalik menguat pada sesi I perdagangan hari ini 8 November 2022. saham PGAS terpantau naik 1,89 persen ke harga Rp1.885 setelah pada hari kemarin sempat anjlok 4,88 persen.
Harga saham PGAS saat ini berada di bawah rerata harga 5 hari yang berada pada Rp1.910, namun masih 5 poin di atas rerata 21 hari yang berada pada Rp1.885.
Terkoreksinya harga saham PGAS pada hari kemarin memang telah mengubah rerata harga 5 hari dari yang sebelumnya berada pada Rp1.950 pada tanggal 4 November lalu menjadi Rp1.910 pada hari ini. Namun, tren bearish masih belum dapat dikonfirmasi.
Baca Juga: Emas Dunia Naik US,9, Harga Emas Antam (ANTM) Ikut Naik atau Tidak?
Sebanyak 65,85 juta saham PGAS telah diperdagangkan pada siang hari ini dengan nilai mencapai 123,7 miliar.
Penguatan saham PGAS seiring dengan dirilisnya laporan kinerja positif PGAS dengan mencatatkan laba bersih pada triwulan III 2022 senilai US$310,5 juta atau Rp4,54 triliun (kurs Rp14.612 per dolar AS).
Laba bersih tahun berjalan yang didistribusikan ke entitas induk itu berasal dari pendapatan sebesar US$2,6 miliar, laba bruto US$607 juta, laba operasi US$480,2 juta, dan EBITDA US$935,5 juta.
Baca Juga: Saham Syariah Berkontribusi 50 Persen dari Transaksi Harian di BEI
Direktur Utama PGAS, M Haryo Yunianto, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 8 Oktober mengatakan bahwa Pemulihan kinerja operasional dari pemulihan ekonomi, berhasil menopang kinerja keuangan PGAS sampai dengan triwulan III 2022. kinerja volume niaga gas periode Januari-September 2022 mencapai 894 BBTUD. Sedangkan, untuk volume transmisi gas triwulan III 2022 sebesar 1.343 MMSCFD.
Peningkatan volume lifting minyak dan gas pada triwulan III 2022 menjadi 30.350 BOEPD dan kenaikan harga minyak mentah (ICP) yang tinggi termasuk faktor yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan.
Selanjutnya, transportasi minyak juga menunjukkan kenaikan kinerja signifikan yakni mencapai 31.413 BOEPD dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang 9.301 BOEPD. Demikian juga, kinerja pemrosesan elpiji mencapai 37.270 ton.
Baca Juga: Presidensi G20 Sumbang Perekonomian Domestik Sebesar Rp7,4 Triliun
PGN memiliki fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi agar dapat meningkatkan value creation dan distribusi gas bumi di berbagai wilayah Indonesia maupun internasional.
"PGN menjalankan peran yang cukup menantang di era transisi energi dari fosil ke EBT. Dengan posisi kunci sebagai salah satu penyedia gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat," ujar Haryo.***
Artikel Terkait
Cadangan Devisa RI Turun Jadi 130,2 miliar dolar AS Pada Oktober 2022
Bank BCA Masih Membuka Management Development Program (MDP) Sampai Akhir Tahun, Simak Persyaratannya!
Saham TINS Tembus Resistance Jelang Beroperasinya Smelter TSL Bulan Ini
BPS: Perekonomian Indonesia Tumbuh 5,72 Persen Pada Triwulan III 2022
Presidensi G20 Sumbang Perekonomian Domestik Sebesar Rp7,4 Triliun
Bank BNI (BBNI) Perkenalkan Diaspora Saving di London
Saham Syariah Berkontribusi 50 Persen dari Transaksi Harian di BEI
Fasilitasi Hobi Traveling Nasabah, Bank BNI (BBNI) dan Emirates Airlines Adakan Ajang Travel Fair 2022
Menperin Ungkap Kinerja Sejumlah Sektor Industri Pada Triwulan III 2022, Sektor Otomotif Masih Menguat
Emas Dunia Naik US$3,9, Harga Emas Antam (ANTM) Ikut Naik atau Tidak?