SINAR HARAPAN - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, di Batam Kepulauan Riau, Senin kemarin mengatakan bahwa 50 persen transaksi harian di BEI dikontribusikan oleh saham syariah yang merupakan 61 persen dari 810 saham yang tercatat di BEI.
"Kondisi pasar terkait dengan kebutuhan investor syariah dalam 5 tahun terakhir sudah ada pertumbuhan hampir empat kali lipat. Kemudian saham syariah kita 61 persen dari 810 saham yang tercatat di Busra Efek Indonesia itu adalah saham syariah," kata Jeffrey.
Terkait jumlah emiten, Jeffrey menyebutkan pada tahun 2022 sudah ada 54 perusahaan yang baru tercatat di BEI sehingga terdapat 820 perusahaan yang tercatat.
Baca Juga: Bank BNI (BBNI) Perkenalkan Diaspora Saving di London
"Penambahan emiten tahun ini sampai dengan kemarin 44 perusahaan tercatat baru, dan besok ada 6 perusahaan baru yang tercatat di BEI termasuk Bli-Bli. Tanggal 9 ada 2 perusahaan lagi. Dan tanggal 10 ada 2 perusahaan lagi yang daftar di Bursa Efek. Dan sebentar lagi kita menjadi nomor 1 di kawasan regional ASEAN," ujar dia.
Adapun beberapa hal yang akan dilakukan BEI dalam pendalaman pasar modal yang terdiri dari peningkatan jumlah investor melalui 30 kantor perwakilan BEI yang ada di Indonesia.
"Kemudian 300 galeri investasi yang bekerjasama dengan BEI, dan tentunya dukungan dari media dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang peluang berinvestasi di pasar modal," kata Jeffrey.
Baca Juga: Presidensi G20 Sumbang Perekonomian Domestik Sebesar Rp7,4 Triliun
Lebih lanjut ia menjelaskan upaya untuk melakukan pendalaman pasar modal adalah melakukan penambahan produk.
Artikel Terkait
Kembangkan Industri Timah, PT Timah (TINS) Bentuk Pengurus Daerah
Medco Energi (MEDC) Siap Pasok Gas ke Singapura Selama 5 Tahun
Ekspor Komoditas Nonmigas Capai Rp107,7 Triliun Melalui Pelabuhan Samarinda
Rupiah Menguat Awal Minggu Ini, Respons dari Rilis Data Tenaga Kerja AS
Cadangan Devisa RI Turun Jadi 130,2 miliar dolar AS Pada Oktober 2022
Bank BCA Masih Membuka Management Development Program (MDP) Sampai Akhir Tahun, Simak Persyaratannya!
Saham TINS Tembus Resistance Jelang Beroperasinya Smelter TSL Bulan Ini
BPS: Perekonomian Indonesia Tumbuh 5,72 Persen Pada Triwulan III 2022
Presidensi G20 Sumbang Perekonomian Domestik Sebesar Rp7,4 Triliun
Bank BNI (BBNI) Perkenalkan Diaspora Saving di London