SINAR HARAPAN - Kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi menguat merespons dari rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS).
Rupiah pagi ini menguat 65 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp15.673 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.738 per dolar AS. Pada Kurs tengah BI, Rupiah berada pada posisi Rp15.736 per dolar AS sedangkan Rupiah pada pasar spot dunia berada pada posisi Rp15.683,05 per dolar AS.
Dilansir dari ANTARA, Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin pagi, mengemukakan bahwa dolar AS jatuh setelah laporan non farm payrolls AS untuk Oktober menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu menciptakan lebih banyak pekerjaan baru dari yang diharapkan, tetapi juga menunjukkan tanda-tanda perlambatan dengan tingkat pengangguran yang lebih tinggi dan inflasi upah yang lebih rendah.
Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Siap Pasok Gas ke Singapura Selama 5 Tahun
Dolar AS awalnya naik setelah rilis data, tetapi jatuh karena pelaku pasar mencerna laporan pekerjaan, mencatat data tidak semuanya positif, dan mendukung pandangan The Federal Reserve dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga pada masa depan.
Laporan ketenagakerjaan non pertanian atau Non Farm Payrolls (NFP) AS meningkat 261.000 bulan lalu. Data untuk September direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan 315.000 pekerjaan ditambahkan, bukan 263.000 seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Sebelumnya ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan 200.000 pekerjaan dengan perkiraan mulai dari 120.000 hingga 300.000.
Baca Juga: Ekspor Komoditas Nonmigas Capai Rp107,7 Triliun Melalui Pelabuhan Samarinda
Namun, tingkat pengangguran Amerika Serikat naik menjadi 3,7 persen dari 3,5 persen September. Penghasilan per jam rata-rata meningkat 0,4 persen setelah naik 0,3 persen pada September, tetapi kenaikan upah melambat menjadi 4,7 persen secara tahunan pada Oktober setelah naik 5 persen pada September.
Pada Jumat 4 November 2022 lalu, Rupiah sempat melemah sebesar 43 poin atau 0,27 persen ke posisi Rp15.738 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.695 per dolar AS.***
Artikel Terkait
Saham TLKM, UNVR, BMRI dan ADRO Dijual Asing Saat IHSG Terkoreksi 0,15 Persen
BRI Buka Rekrutmen BRILiaN Future Leader Program, Simak Kualifikasinya dan Daftar Segera!
Hari Jadi Kota Makassar Ke-415, 77 UMKM Meriahkan MCN 2022
Pemerintah Targetkan Pasar Murah Natal Dapat Menekan Inflasi
Saham SMSM Melesat 6,48 Persen Jelang Cum Date Dividen
OJK Jabar Catat 64 Ribu Rekening Baru dan 60,6 Ribu Rekening Investor Baru
Erick Thohir Puji Telkom (TLKM) Setelah Masuk Forbes 2022 World’s Best Employer
Kembangkan Industri Timah, PT Timah (TINS) Bentuk Pengurus Daerah
Medco Energi (MEDC) Siap Pasok Gas ke Singapura Selama 5 Tahun
Ekspor Komoditas Nonmigas Capai Rp107,7 Triliun Melalui Pelabuhan Samarinda