SINAR HARAPAN - Beberapa waktu belakangan ini, ancaman resesi yang menghantui ekonomi global santer diberitakan di berita maupun sosial media. Bahkan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pun mengingatkan ancaman resesi yang mengintai ekonomi global pada 2023.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Resesi Ekonomi? Secara sederhana, pengertian resesi ekonomi adalah suatu kondisi perekonomian sebuah negara yang memburuk akibat Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif atau minus, tingkat pengangguran yang meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil yang bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Resesi ekonomi tersebut memberikan dampak terhadap keadaan ekonomi negara, seperti
Baca Juga: Laba Bersihnya Naik 42 Persen, Saham BRIS Cuma Naik 3,72 Persen Dalam Sepekan
1. Perlambatan ekonomi akan membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan sering terjadi bahkan beberapa perusahaan mungkin menutup dan tidak lagi beroperasi.
2. Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman.
3. Ekonomi yang semakin sulit pasti berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat karena mereka akan lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.
Baca Juga: Laba Bersih HAIS Melesat 171,3 Persen
Salah satu pemicu resesi ekonomi di beberapa negara adalah pandemi COVID-19. Pandemi telah menghancurkan perekonomian sejumlah negara, angka pengangguran dan jumlah penduduk miskin meningkat seiring konsekuensi lesunya perekonomian selama pandemi. Selain itu, beberapa faktor berikut juga menyebabkan resesi ekonomi pada suatu negara:
Artikel Terkait
Menkeu: Masih Ada Dana APBN Rp 1.200 Triliun Untuk Dibelanjakan Tahun Ini
Menkeu: Ekonomi Tumbuh 5.4% pada Kuartal III Tahun Ini
Erick Thohir: Setelah Sehat, Garuda Gabung ke InJourney
Modal Asing Masuk Rp3,2 Triliun Dalam Sepekan
Pemerintah Kantongi Rp159,12 Miliar dari Aset Kripto, Aspakrindo Turut Genjot Penerimaan Pajak
ICMI Berharap Iklim Investasi Tetap Stabil Jelang Pemilu
Catat! Enam Titik Jalan Tol Jakarta-Cikampek Diperbaiki Jasa Marga Hari ini
Laba Bersihnya Naik 42 Persen, Saham BRIS Cuma Naik 3,72 Persen Dalam Sepekan
Laba Bersih HAIS Melesat 171,3 Persen
Pengembangan Kawasan Pesisir Ketapang Tangerang Dipuji Delegasi Sejumlah Negara PEMSEA