SINAR HARAPAN - Bank KB Bukopin (BBKP) dalam waktu dekat akan melakukan penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue melalui Penawaran Umum Terbatas VII (PUT VII).
BBKP berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 120 miliar saham kelas B dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut bergantung pada keperluan dana KB Bukopin dan harga dari pelaksanaan PUT VII.
"Rencana penambahan modal hasil PUT VII akan memperkuat struktur permodalan KB Bukopin dalam rangka memenuhi regulasi pemenuhan modal minimum dan menunjang pengembangan usaha sesuai dengan strategi KB Bukopin, sehingga dalam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan imbal hasil investasi bagi pemegang saham KB Bukopin," kata Direktur Keuangan KB Bukopin, Seng Hyup Shin, dalam keterangan di Jakarta pada Rabu kemarin.
Baca Juga: Sah! Direktur Mirae Asset Jadi Komisaris Bursa Efek Indonesia
Seiring dengan semakin positifnya tren pengembangan bisnis pemegang saham mayoritas KB Kookmin Bank pun memberikan dukungannya kepada BBKP.
KB Kookmin Bank sebelumnya telah menginvestasikan Rp1,46 triliun pada Juli 2018 untuk mengakuisisi 22 persen saham BBKP. Selanjutnya pada Juli dan September 2020, dilakukan peningkatan modal kedua dengan investasi senilai Rp3,64 triliun, sehingga kepemilikan saham KB Kookmin menjadi 67 persen dengan status pemegang saham pengendali.
Kemudian pada November 2021, KB Kookmin kembali melakukan peningkatan modal ketiga dengan menginvestasikan Rp4,72 Triliun untuk memperkuat posisinya sebagai pemegang saham terbesar di KB Bukopin.
Baca Juga: Riset: Suplai Hunian Seken Melonjak Pada September 2022
Indonesia sendiri telah ditetapkan sebagai "pasar induk kedua" oleh KB Financial Group (KBFG) dan selanjutnya akan memusatkan kemampuan afiliasi dalam grup induknya.
Sejauh ini, KBFG telah memasuki industri perbankan atau keuangan, konsumen atau sekuritas atau asuransi, dan berencana untuk mengamankan daya saing dengan cara yang berbeda dan unik dalam mempromosikan kemitraan aktifnya. Hal itu dilakukan berdasarkan pengalaman sinergi di Korea dan pemahaman tentang lingkungan dan peraturan setempat.
Salahsatu visi mereka ,yaitu "One KB in Indonesia‟ untuk mengamankan daya saing yang berbeda dengan menciptakan sinergi antar afiliasi KB Financial Group termasuk BBKP.
Baca Juga: Saham SIDO Masuki Tren Bullish Seiring Rilis Laporan Keuangan Kuartal III 2022
"Tahun ini KB Bukopin memang sangat fokus menjadi clean bank pada tahun depan. KB Bukopin berencana memperkuat fungsi special assset management sehingga ke depannya diharapkan akan dapat meningkatkan pertumbuhan kualitas aset yang baik," ujar Shin.***
Artikel Terkait
Sektor Industri Manufaktur Indonesia Catatkan Kenaikan Realisasi Investasi 54 Persen
Sempat Menunda IPO, BUMN PT ASDP Indonesia Ferry Garap Proyek Harbour City
Produk Shampo Unilever Ditarik Karena Berpotensi Sebabkan Kanker, Begini Nasib Saham UNVR dan ULVR
Harga Emas Hari Ini Naik Terdorong Serangkaian Data Ekonomi AS
Universitas Indonesia, BRIS, dan KNEKS Fasilitasi Serifikat Halal Gratis, Simak Persyaratannya!
Ikut Dorong Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Indonesia, PUPR Gandeng Bank Dunia
Saham SIDO Masuki Tren Bullish Seiring Rilis Laporan Keuangan Kuartal III 2022
Riset: Suplai Hunian Seken Melonjak Pada September 2022
Kembangkan Industri Kulit, Tanzania Belajar Dari Indonesia
Sah! Direktur Mirae Asset Jadi Komisaris Bursa Efek Indonesia