SINAR HARAPAN - Direktur Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Arisandhi Indrodwisatio, ditunjuk sebagai komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) yang baru. Penunjukan tersebut diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI Tahun 2022.
"RUPSLB dihadiri oleh 94 pemegang saham atau 100 persen dari jumlah pemegang saham pemilik hak suara. Secara aklamasi, pemegang saham menyetujui RKAT 2023 BEI dan pengangkatan Arisandhi Indrodwisatio sebagai komisaris perseroan dengan masa jabatan yang merupakan sisa masa jabatan dari anggota dewan komisaris perseroan yang digantikannya, yaitu masa bakti 2020-2024," kata Sekretaris BEI Yulianto Aji Sadono di Jakarta, Rabu kemarin.
Mengutip laman resmi Mirae Asset Sekuritas, Arisandhi Indrodwisatio, lahir di Jakarta pada 20 September 1973. Ia menyelesaikan gelar Sarjana Teknik dari Universitas Indonesia pada 1997 dan pada 1999 memperoleh gelar Master of Business Administration dari Edith Cowan University (Perth, Western Australia).
Baca Juga: Kembangkan Industri Kulit, Tanzania Belajar Dari Indonesia
Arisandhi mengawali karirnya di industri pasar modal sejak 2000 di PT Adhikarsa Sentra Sekuritas. Pada 2002 ia bergabung dengan PT eTrading Securities dengan jabatan terakhir sebagai direktur hingga perusahaan berganti nama menjadi PT KDB Daewoo Sekuritas Indonesia, dan kemudian menjadi PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Dengan demikian,susunan Anggota Dewan Komisaris BEI antara lain John A Prasetio sebagai komisaris utama, M Noor Rachman sebagai komisaris, Karman Pamurahardjo sebagai komisaris, Pandu Patria Sjahrir sebagai komisaris, dan Arisandhi Indrodwisatio sebagai komisaris.
Sementara itu, sepanjang 2022 atas dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO) dan para pemangku kepentingan pasar modal Indonesia, BEI telah meraih sejumlah pencapaian, salah satunya implementasi notasi khusus baru pada akhir Januari 2022 yakni notasi N, diperuntukkan bagi perusahaan tercatat yang menerapkan Saham dengan Hak Suara Multipel (SHSM).
Baca Juga: Saham SIDO Masuki Tren Bullish Seiring Rilis Laporan Keuangan Kuartal III 2022
BEI juga telah melakukan integrasi sistem e-Registration dengan sistem OJK, yaitu SPRINT pada Februari 2022 dan melakukan penutupan kode domisili investor pada Juni 2022, sebagai bentuk perlindungan investor, meningkatkan kewajaran pembentukan harga saham, dan mendorong investor untuk melakukan analisis maupun riset terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan investasi. Hal itu juga diwujudkan sebagai bentuk penerapan praktik global di pasar modal Indonesia.
Pada 2022 BEI telah meluncurkan peraturan baru terkait waran terstruktur yakni Peraturan Nomor I-P dan II-P yang seiring dengan Penerbitan Waran Terstruktur Perdana pada September 2022.
"Kami akan memperbanyak anggota bursa yang issue structured warrants. Kedua, dari yang eksisting juga kita akan perbanyak," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman.
Baca Juga: Ikut Dorong Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Indonesia, PUPR Gandeng Bank Dunia
Iman menambahkan, BEI akan senantiasa melakukan inovasi sekaligus pengembangan produk agar memberikan produk serta layanan yang maksimal kepada investor dan seluruh pemangku kepentingan pasar modal Indonesia.***
Artikel Terkait
Tingginya Angka Investasi Jadi Sinyal Ekonomi Indonesia Terus Membaik
Sektor Industri Manufaktur Indonesia Catatkan Kenaikan Realisasi Investasi 54 Persen
Sempat Menunda IPO, BUMN PT ASDP Indonesia Ferry Garap Proyek Harbour City
Produk Shampo Unilever Ditarik Karena Berpotensi Sebabkan Kanker, Begini Nasib Saham UNVR dan ULVR
Harga Emas Hari Ini Naik Terdorong Serangkaian Data Ekonomi AS
Universitas Indonesia, BRIS, dan KNEKS Fasilitasi Serifikat Halal Gratis, Simak Persyaratannya!
Ikut Dorong Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Indonesia, PUPR Gandeng Bank Dunia
Saham SIDO Masuki Tren Bullish Seiring Rilis Laporan Keuangan Kuartal III 2022
Riset: Suplai Hunian Seken Melonjak Pada September 2022
Kembangkan Industri Kulit, Tanzania Belajar Dari Indonesia