SINAR HARAPAN - Laporan Flash Report Rumah123.com menunjukkan jumlah suplai hunian bekas atau seken melonjak cukup drastis secara tahunan pada September 2022, yakni sebesar 35,4 persen.
"Total suplai rumah seken yang melonjak cukup drastis secara tahunan. Tercatat, terdapat pertumbuhan sebesar 35,4 persen untuk properti seken pada September 2022, dibanding September 2021," ujar Country Manager Rumah123.com, Maria Herawati Manik, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dari suplai yang melonjak tersebut, wilayah Tangerang menjadi kota yang paling banyak dicari oleh pencari properti dengan porsi mencapai 15,0 persen untuk seluruh rumah di Indonesia.
Baca Juga: Ikut Dorong Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Indonesia, PUPR Gandeng Bank Dunia
Lokasi terpopuler kedua adalah Jakarta Barat dengan pangsa pasar 12,1 persen, kemudian diikuti oleh Jakarta Selatan sebesar 9,8 persen.
Secara bulanan (month-on-month), kota dengan peningkatan proporsi permintaan terbesar pada September 2022 adalah Jakarta Pusat dengan kenaikan sebesar 0,5 persen, diikuti oleh Jakarta Timur dengan kenaikan 0,4 persen.
Di sisi lain, kota dengan proporsi penurunan permintaan terbesar secara bulanan adalah Tangerang dengan penurunan sebesar 0,6 persen diikuti oleh Surabaya dengan penurunan sebesar 0,5 persen.
Baca Juga: Universitas Indonesia, BRIS, dan KNEKS Fasilitasi Serifikat Halal Gratis, Simak Persyaratannya!
Sementara itu, potensi hunian seken di daerah di luar Pulau Jawa kembali memperlihatkan potensi kenaikan yang menjanjikan. Terbukti dengan melonjaknya harga rumah seken untuk properti di Makassar dan Denpasar.
Dua ibu kota provinsi tersebut tercatat dalam laporan Flash Report Rumah123.com mengalami pertumbuhan sebesar 4,1 persen untuk Denpasar dan 4,2 persen untuk Makassar di bulan September 2022.
“Makassar dan Denpasar masih jadi kota yang punya daya tarik tersendiri untuk masyarakat yang tinggal di Sulawesi Selatan dan
Bali. Jadi, tidak heran pergerakan harganya juga relatif progresif, meskipun memang tidak terjadi lonjakan yang sangat tinggi layaknya kota-kota di sekitar area Jabodetabek,” kata Maria.
Baca Juga: Saham SIDO Masuki Tren Bullish Seiring Rilis Laporan Keuangan Kuartal III 2022
Dia juga menambahkan, setelah kondisi ekonomi yang membaik membuat daya beli masyarakat juga turut menguat, hingga tak dipungkiri minat konsumen akan hunian residensial juga mengalami kenaikan.***
Artikel Terkait
PLN Klaim Miliki Pembangkit EBT 8,5 Gigawatt
Bank Mandiri Sumbang APBN Rp517 Triliun, Saham BMRI Masih Betah di Atas Rp10.000
Tingginya Angka Investasi Jadi Sinyal Ekonomi Indonesia Terus Membaik
Sektor Industri Manufaktur Indonesia Catatkan Kenaikan Realisasi Investasi 54 Persen
Sempat Menunda IPO, BUMN PT ASDP Indonesia Ferry Garap Proyek Harbour City
Produk Shampo Unilever Ditarik Karena Berpotensi Sebabkan Kanker, Begini Nasib Saham UNVR dan ULVR
Harga Emas Hari Ini Naik Terdorong Serangkaian Data Ekonomi AS
Universitas Indonesia, BRIS, dan KNEKS Fasilitasi Serifikat Halal Gratis, Simak Persyaratannya!
Ikut Dorong Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Indonesia, PUPR Gandeng Bank Dunia
Saham SIDO Masuki Tren Bullish Seiring Rilis Laporan Keuangan Kuartal III 2022