SINAR HARAPAN - Unilever Amerika dan Kanada telah menarik 19 shampoo kering aerosol atau dry shampoo dari pasaran yang diproduksi sebelum Oktober 2021 sebagai upaya kehati-hatian setelah penyelidikan internal mengidentifikasi adanya peningkatan kadar benzena yang menurut FDA dapat menyebabkan kanker.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Food and Drug Administration (FDA) pada Jumat lalu, produk-produk tersebut diproduksi sebelum Oktober 2021 dan dikeluarkan oleh brand-brand, seperti Dove, Nexxus, Suave, TIGI, serta TRESemme karena dianggap dapat menyebabkan kanker.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), paparan benzena dalam waktu lama bisa menyebabkan gangguan darah, kerusakan signifikan pada sumsum dan kanker terutama leukemia. Tingkat keparahan dari keracunan benzena tergantung pada jumlah dan lamanya paparan.
Baca Juga: Bank Mandiri Sumbang APBN Rp517 Triliun, Saham BMRI Masih Betah di Atas Rp10.000
Pelaku pasar pun menyoroti pergerakan saham Unilever Indonesia (UNVR) dan Unilever Plc (ULVR) karena hal tersebut berpotensi memengaruhi kedua emiten tersebut.
Saham UNVR atau Unilever Indonesia pada perdagangan sesi pertama hari ini Rabu 26 Oktober, terpantau menguat 0,95 persen ke harga Rp5.325. Dengan begitu, saham UNVR telah mengakumulasikan penguatan bulanan sebesar 10,71 persen.
Sebelumnya terhitung pada tanggal 18 - 19 Oktober harga UNVR mengakumulasikan penguatan sebesar 10,31 persen, penguatan terebut menembus area resistance Rp4.900. Dengan begitu, harga saham UNVR saat ini yang seharga Rp5.325 masih berada di atas area resistance tersebut.
Baca Juga: Sempat Menunda IPO, BUMN PT ASDP Indonesia Ferry Garap Proyek Harbour City
Lalu, pada akhir perdagang saham London tadi pagi Rabu 26 Oktober 2022, saham ULVR atau Unilever Plc terpantau menguat 0,13 persen ke harga 3.926,5 pence sterling (pembagian dari Pounds sterling).
Harga tersebut tetap stabil di antara area support dan resistance terhitung sejak 13 Oktober hingga tadi pagi, yang masing-masing berada pada 3.797,5 pence sterling dan 4.178 pence sterling.
Perlu diketahui, sejak minggu pertama bulan Oktober hingga tadi pagi saham ULVR di perdagangkan pada area konsolidasi setelah sebelumnya saham ULVR sempat anjlok sebesar 5,33 persen dari tanggal 29 September hingga 3 Oktober.
Baca Juga: Tingginya Angka Investasi Jadi Sinyal Ekonomi Indonesia Terus Membaik
Pihak Unilever Indonesia (UNVR) sudah mengklarifikasi soal penarikan produk aerosol berupa sampo kering atau dry shampoo yang dilakukan oleh pihak Amerika.
“Unilever Indonesia bukan bagian dari penarikan sampo kering ini dan tidak ada produk maupun pasar Unilever lainnya yang terkena dampak dari penarikan ini,” ujar Manajemen Unilever Indonesia pada hari kemarin.***
Artikel Terkait
UMKM Sukses Transaksikan Ratusan Juta Rupiah Per Hari Pada Bazar Hari Santri Nasional
Harga Emas Dunia Turun, Emas Antam Hari ini Jadi Rp943.000 Per Gram
Impor Minyak China Masih Lesu, Harga Minyak Turun Lagi
Whatsapp Down, Bagaimana Nasib Saham Meta?
Baru Dibuka! Rekrutmen Pegawai BI Jalur Tenaga Kerja PKWT
PLN Klaim Miliki Pembangkit EBT 8,5 Gigawatt
Bank Mandiri Sumbang APBN Rp517 Triliun, Saham BMRI Masih Betah di Atas Rp10.000
Tingginya Angka Investasi Jadi Sinyal Ekonomi Indonesia Terus Membaik
Sektor Industri Manufaktur Indonesia Catatkan Kenaikan Realisasi Investasi 54 Persen
Sempat Menunda IPO, BUMN PT ASDP Indonesia Ferry Garap Proyek Harbour City