SINAR HARAPAN - Induk usaha emiten busana muslim Elzatta milik Aa Gym, PT Bersama Zatta Jaya (ZATA/Elcorps) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Diketahui, mulai tahun ini KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menjabat sebagai komisaris independen ZATA.
ZATA menawarkan sebanyak 1,7 miliar saham atau setara dengan 20,01% dari modal disetor dan ditempatkan. ZATA menawarkan harga awal ke publik sebesar Rp100-Rp130 per saham. Dengan harga tersebut, total seluruh nilai IPO ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp221 miliar.
Baca Juga: Presidensi G20 Indonesia Serius Kembangkan Transisi Energi
ZATA memulai masa penawaran awalnya pada 20 Oktober 2022 dan akan berlangsung hingga 26 Oktober 2022. Pernyataan efektif diperkirakan akan didapat pada 31 Oktober 2022. Kemudian, perseroan akan memulai penawaran umum pada 2 November hingga 8 November 2022.
Dalam prospektus yang dirilis, perusahaan akan menggunakan sekitar 5% dari dana IPO, untuk membayar kewajiban perseroan terkait fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap Reguler (KMK-PTR) Revolving dengan PT Bank Raya Indonesia Tbk.
Sekitar 7% dana IPO akan digunakan untuk membayar kewajiban perseroan terkait dengan fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap Angsuran (KMK-PTA) Non-Revolving dengan Bank Raya.
Selanjutnya, ZATA akan menggunakan sekitar 17% dana hasil IPO sebagai penyetoran modal kepada PT Bersama Dauky Mulya (PT BDM). Adapun, dana tersebut akan digunakan antara lain untuk, penyewaan toko baru guna menunjang kegiatan penjualan PT BDM, untuk renovasi sebanyak 7 toko baru yang di sewa, serta untuk modal kerja PT BDM.
Sedangkan sekitar 71% dana hasil IPO akan digunakan untuk penyetoran modal kepada PT Bersama Zatta Mulya (PT BZM), yang selanjutnya akan digunakan untuk penyewaan toko baru untuk menunjang kegiatan penjualan PT BZM, untuk renovasi sebanyak 26 toko baru yang di sewa, dan untuk modal kerja PT BZM.
Tambahan informasi, sebagai induk usaha ZATA melakukan kerja sama langsung dengan mitra-mitra untuk mendistribusikan produk milik anak usaha. Jenis produk yang ditawarkan oleh PT Bersama Zatta Mulya (BZM) lebih berfokus terhadap busana muslim wanita sedangkan untuk PT Bersama Dauky Mulia (BDM) lebih berfokus terhadap busana muslim pria.
Kinerja ZATA pun cukup bagus, hingga 30 Juni 2022, ZATA membukukan penjualan sebesar Rp143,2 miliar. Penjualan ini naik 23,34 persen dari Rp115,14 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meningkatnya penjualan perseroan juga turut menaikkan beban pokok ZATA menjadi Rp86,4 miliar, atau naik 37,2 persen dari Rp63 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Meski demikian, laba bruto ZATA tercatat masih dapat meningkat 6,9 persen dari Rp53,1 miliar di semester I/2021, menjadi Rp56,7 miliar di semester I/2022.
Artikel Terkait
Sebelum Ajukan Kredit, Ketahui Dulu BI Checking dan Cara Mengeceknya
Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Meningkat, Erick Thohir Singgung Kimia Farma (KAEF)
Bidik Gen Z dan Milenial, Bank BNI (BBNI) Gandeng American Express Luncurkan BNI American Express Vibe
Kementerian PUPR Bangun Hunian Pekerja Konstruksi IKN
Kemenpora RI Berikan Bantuan Dana Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Simak Persyaratannya!
Hallway Kosambi, Hidden Gem di Pasar Tradisional Bandung Yang Jadi Ruang Kreatif Milenial
Jakarta Muslim Fashion Week 2023 Bukukan Transaksi USD 13,2 Juta
Takut Saldo Rekening Hilang Akibat Kartu ATM Kena Skimming? Simak Tips Terhindar dari Skimming Berikut
FSC: Getah Pinus Perhutani Raih Sertifikat Ekolabel Pertama Indonesia
Presidensi G20 Indonesia Serius Kembangkan Transisi Energi