Saham BBCA Melesat, Mampukah Tembus Resistance?

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 07:58 WIB
Saham BBCA Melesat, Mampukah Tembus Resistance? (antara)
Saham BBCA Melesat, Mampukah Tembus Resistance? (antara)

SINAR HARAPAN - Saham BBCA ditutup menguat 2,72 persen atau sebesar 225 poin ke harga Rp8.500 pada akhir perdagangan kemarin. Penguatan tersebut menempatkan harga saham BBCA melampaui rerata harga 5 hari dan 21 hari yang masing-masing berada pada Rp8.325 dan Rp8.375.

Meskipun pergeseran tren dari bearish ke bullish masih belum dapat dikonfirmasi, harga saham BBCA hanya kurang 125 poin untuk menyentuh level resistance Rp8.625. Terpantau sejak tanggal 4 Oktober harga saham BBCA stabil diperdagangkan di antara area resistance Rp8.625 dan area support Rp8.125.

Saham BBCA pun mengalami peningkatan volume perdagangan sebesar 25,05 juta lembar saham menjadi 91,81 juta saham pada penutupan hari kemarin dari yang hanya 66,75 juta saham pada hari sebelumnya.

Baca Juga: Gubernur BI Perkirakan Puncak Tertinggi Suku Bunga Acuan The Fed

Investor asing catatkan netbuy senilai Rp271,45 miliar pada hari kemarin, meskipun begitu dalam sepekan asing masih mencatatkan netsell sebesar Rp183,87 miliar

Menurut Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2022 yang dipantau di Jakarta, pada hari kemarin, BBCA membukukan laba bersih senilai Rp29,0 triliun sampai September 2022 atau tumbuh 24,8 persen secara tahunan.

Kenaikan laba bersih BCA tersebut didukung oleh berbagai pencapaian positif yang terdiri atas total kredit yang tumbuh 12,6 persen secara tahunan per September 2022.

Baca Juga: Bank BCA (BBCA) Salurkan Kredit Rp172,7 Triliun

Dari sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh 15,1 persen year on year mencapai Rp830,4 triliun ditopang oleh tingginya frekuensi transaksi dan peningkatan basis nasabah, sehingga berkontribusi hingga 81 persen dari Dana Pihak Ketiga (DPK).

Pertumbuhan CASA menjadi penopang utama kenaikan total DPK sebesar 11 persen secara tahunan menjadi Rp1.026 triliun, sehingga total aset BCA turut naik 10,2 persen secara tahunan menjadi Rp1.289 triliun.

“Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan transaksi perbankan. Pada sembilan bulan pertama tahun 2022, total volume transaksi naik 39,5 persen mencapai 17,4 miliar transaksi," terang Jahja.

Baca Juga: Aksi Taipan Hermanto Tanoko Buat Saham CAKK Sentuh ARA

Seiring dengan pertumbuhan kredit dan likuiditas, BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) selama sembilan bulan pertama tahun 2022, yakni naik 9,3 persen secara tahunan menjadi Rp46,1 triliun.

Pendapatan selain bunga tumbuh 7,8 persen (yoy) menjadi Rp16,7 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,2 persen (yoy).

Halaman:

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Rti Business, Trading View

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sempat Hampir Breakout, Saham VAST Balik Arah

Selasa, 21 Maret 2023 | 17:21 WIB
X