SINAR HARAPAN - Raksasa teknologi asal Taiwan yang sekaligus mitra manufaktur untuk Apple Inc, Foxconn Technology Group yang secara resmi dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry, memamerkan dua prototipe mobil listrik jenis SUV crossover Model B dan truk pikap Model V di Taipei pada hari Rabu kemarin.
Perlu diketahui, Foxconn bukan hanya produsen kontrak elektronik terbesar di dunia tetapi juga mitra manufaktur paling strategis untuk Apple Inc.
Sayangnya, kedua prototipe Model B dan V tersebut tidak akan tersedia untuk pasar ritel karena dianggap sebagai desain referensi yang dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan manufaktur perusahaan kepada klien potensial yang ingin EV mereka diproduksi.
Baca Juga: Harga Emas Anjlok, Obligasi AS Tenor 10 Tahun Semakin Berkilau
Dalam acara tersebut, Pimpinan Foxconn, Liu Young, berharap pada tahun 2025 nanti Foxconn dapat mencapai setidaknya 5% dari pasar EV global dengan pendapatan sebesar US$31 miliar.
Liu menegaskan bahwa Foxconn tidak dalam bisnis menjual merek EV-nya sendiri, namun pihaknya ingin pelanggannya menjual banyak EV, yang akan dibuat di Taiwan, Thailand, dan Amerika Serikat. Liu juga menambahkan Foxconn sedang bernegosiasi dengan mitra di Indonesia dan India.
Bahkan, perusahaan milik konglomerat Terry Gou tersebut secara terang-terangan mengungkapkan harapannya bahwa suatu hari bisa membuat mobil Tesla untuk Tesla.
Baca Juga: EIA Laporkan Penurunan Persediaan Minyak, Harga Minyak Melesat
Tesla Inc saat ini tidak menanggapi komentar atas pernyataan Liu tersebut. Seperti diketahui, selama ini perusahaan yang didirikan Elon Musk itu, membuat semua EV-nya sendiri dan telah meningkatkan kapasitas produksi dengan cepat di AS dan Eropa.
Namun, jika Foxconn berhasil meraih impiannya tersebut, itu berarti ambisi "Project Titan" Apple untuk mengembangkan kendaraan listrik di tahun-tahun mendatang suatu hari nanti bisa diproduksi oleh Foxconn.***
Artikel Terkait
Sah! Bank Tabungan Negara (BBTN) Rights Issue 4,6 Miliar Saham, Kinerja Masih Cukup Baik
Harga Minyak Merosot Dipengaruhi Sentimen Negatif dari AS dan China
Grup Salim Kurangi Porsi Kepemilikan Saham Indomaret (DNET)
Gagal Ginjal Akut Dicurigai Akibat Obat Sirup, Begini Nasib Saham KLBF, SIDO, KAEF dan SOHO
Bappebti: Indonesia Bisa Jadi Acuan Harga CPO Dunia
IHSG Menguat, Ini Saham Yang Paling Banyak Dibeli dan Dijual Asing
IMF Puji Ekonomi Indonesia, Jokowi Respons Begini
Mendag Dorong Percepatan Pemulihan Sektor Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi
EIA Laporkan Penurunan Persediaan Minyak, Harga Minyak Melesat
Harga Emas Anjlok, Obligasi AS Tenor 10 Tahun Semakin Berkilau