SINAR HARAPAN - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir perdagangan hari Rabu kemarin ditutup menguat, investor asing asing turut mendorong penguatan dengan mencatatkan netbuy (beli bersih) sebesar Rp93,43 miliar.
IHSG ditutup menguat 25,92 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.860,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,72 poin atau 0,28 persen ke posisi 974,07.
Investor asing melakukan aksi netbuy (beli bersih) sebesar Rp93,43 miliar (All market), rupanya rencana AS untuk mengeluarkan 15 juta barel dari cadangan minyak daruratnya sebagai langkah untuk menurunkan harga minyak, direspons cukup baik oleh pasar di tengah suku bunga agresif dan potensi resesi tahun depan.
Baca Juga: Bappebti: Indonesia Bisa Jadi Acuan Harga CPO Dunia
Pada saat yang sama, tindakan campur tangan AS atas invasi Rusia ke Ukraina yang semakin memanas dengan penyerangan rudal ke fasilitas listrik Ukraina di mana AS membantu menghalau seragan Rusia, semakin meningkatkan ketegangan antara AS dan Rusia.
Kedua hal tersebut berpengaruh pada pergerakan harga komoditas energi dan menjadi katalis positif bagi bursa Indonesia, pasalnya Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan komoditas energi sehingga bursa Indonesia dianggap lebih stabil ketimbang bursa negara lain.
Investor asing mencatatkan netbuy terbesar pada saham UNVR mencapai Rp119,4 miliar, lalu saham ARTO sebesar Rp45,4 miliar, dilanjutkan saham UNTR sebesar Rp33,2 miliar, dan saham SMGR mencapai Rp31,7 miliar.
Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Dicurigai Akibat Obat Sirup, Begini Nasib Saham KLBF, SIDO, KAEF dan SOHO
Sebaliknya, Asing mencatatkan netsell terbesar pada saham BBCA mencapai Rp81,2 miliar, lalu saham BBRI senilai Rp73 miliar, dilanjutkan saham TLKM sebesar Rp46,9 miliar dan saham BMRI mencapai 26,5 miliar.
Artikel Terkait
PTBA dan SMGR Kerja Sama Genjot Energi Baru Terbarukan
Presiden Jokowi Tagih Komitmen Investasi Ciputra Development (CTRA) Pada Proyek IKN
Luhut Ungkapkan Hilirisasi Nikel Bisa Dongkrak PDB US$3,5 Triliun
Jual Central Park Rp4,53 Triliun, Saham APLN Melesat 19,47 Persen
Lelang SBSN, Pemerintah Raup Dana Rp1,89 Triliun
Sah! Bank Tabungan Negara (BBTN) Rights Issue 4,6 Miliar Saham, Kinerja Masih Cukup Baik
Harga Minyak Merosot Dipengaruhi Sentimen Negatif dari AS dan China
Grup Salim Kurangi Porsi Kepemilikan Saham Indomaret (DNET)
Gagal Ginjal Akut Dicurigai Akibat Obat Sirup, Begini Nasib Saham KLBF, SIDO, KAEF dan SOHO
Bappebti: Indonesia Bisa Jadi Acuan Harga CPO Dunia