Pemerintah China Larang LNG Dijual Kembali Ke Eropa

- Selasa, 18 Oktober 2022 | 11:21 WIB
Pemerintah China larang LNG dijual kembali Ke Eropa . (Foto: Prosesindustri. com)
Pemerintah China larang LNG dijual kembali Ke Eropa . (Foto: Prosesindustri. com)

SINAR HARAPAN - Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC), menekan para raksasa energi, yakni Sinopec, PetroChina, dan CNOOC, untuk berhenti menjual kembali LNG ke wilayah Eropa dan memastikan pasokan gas China tercukupi untuk musim dingin tahun ini.

Pada hari Senin kemarin, pihak berwenang China mengatakan mereka akan sangat meningkatkan kapasitas pasokan energi domestik dan kapasitas cadangan untuk komoditas utama, mengulangi kebijakan untuk memastikan pasokan dan menstabilkan harga bahan baku.

Hal tersebut tentu menjadi pukulan yang teramat berat bagi Eropa. Bagaimana tidak, selama beberapa bulan terakhir demi memenuhi kebutuhan energinya, Eropa sangat bergantung pada China.

Baca Juga: Harga Emas Naik Dipicu Indeks Dolar dan Laporan The Fed New York

Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, para raksasa energi China telah menjual kelebihan persediaan komoditas energi mereka ke Eropa dan para importir LNG pun ikut menuai keuntungan besar dari penjualan tersebut.

Langkah tersebut dilakukan para importir karena permintaan yang lesu di China setelah pemerintah China memutuskan lockdown Covid di seluruh kota yang bermbas pada perlambatan pertumbuhan ekonomi terutama pada sektor manufaktur.

Di bawah tekanan NDRC raksasa energi China sekarang bergerak untuk memenuhi keamanan energinya sendiri untuk musim dingin ini. Imbas dari hal tersebut pasokan LNG Eropa dapat berkurang tepat menjelang musim dingin.

Baca Juga: Tak Hanya Saham HYBE Entertainment, Wamil BTS Juga Bisa Berdampak Pada Perekonomian Korea Selatan

Di sisi lain, berdasarkan data Infrastruktur Gas Eropa pada 16 Oktober, cadangan gas alam seluruh Eropa masih pada level 92%.

Cadangan gas yang hanya tinggal 8 persen menuju penuh tersebut lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya dan sedikit meredakan kekhawatiran pasokan untuk saat ini.***

Editor: Yuanita SH

Sumber: OilPrice

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X