SINAR HARAPAN - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, mendorong potensi anggaran Rp747 triliun baik berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk belanja pengadaan produk dalam negeri.
“Belanja produksi dalam negeri ini harus kita dorong, tidak kurang Rp740 triliun belanja APBN dan APBD yang dapat digunakan untuk produk-produk dalam negeri,” katanya dalam Webinar 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja di Jakarta, Senin kemarin.
Suahasil merinci dari anggaran Rp747 triliun itu sebesar Rp389,24 triliun di antaranya berasal dari potensi belanja APBD, sedangkan Rp357,8 triliun sisanya dari APBN.
Baca Juga: Harga Emas Naik Dipicu Indeks Dolar dan Laporan The Fed New York
Ia menegaskan optimalisasi anggaran Rp747 triliun ini harus segera dilakukan karena akan menjadi katalis untuk membuat perekonomian Indonesia tetap berada pada jalur yang tumbuh dengan inflasi tetap terjaga.
Terlebih lagi, APBN memang anggaran negara yang merupakan katalis sangat penting untuk belanja produksi dalam negeri sehingga betul-betul harus dimanfaatkan sesuai dengan tugasnya.
Ekonomi Indonesia sendiri saat ini berada dalam kondisi optimis karena tetap terjaga setelah pandemi COVID-19 menghantam selama 2,5 tahun.
Baca Juga: Pemerintah Ajak Korea Selatan Kembangkan MRT Jakarta
Di sisi lain, Indonesia juga tetap waspada karena ternyata pandemi meninggalkan scarring effect terhadap perekonomian dari sisi suplai, yakni sektor produksi belum bisa cepat merespons permintaan sehingga terjadi inflasi.
Meski demikian, ekonomi Indonesia harus tetap berada dalam jalur pertumbuhan positif seperti dua kuartal awal tahun 2022, sehingga salah satu katalisnya adalah dengan mengoptimalisasi belanja produk dalam negeri.
APBN sebagai anggaran negara adalah katalis yang sangat penting untuk belanja produksi dalam negeri,” tegas Wamenkeu Suahasil.***
Artikel Terkait
IPO Blibli Incar Dana Rp8,17 Triliun, Ternyata Utangnya Juga Fantastis
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Jadi Tinggal Rp6.148 Triliun
IHSG Melemah, Saham BBRI Berbalik Arah
Transformasi BUMN Mencapai 80 Persen, Pendapatan Usaha Tembus Rp2.292,5 Triliun
Neraca Perdagangan September Surplus US$4,99 Miliar, Sektor Non-Migas Jadi Penopang
Modal Asing Masuk Rp2,4 Triliun, Cek Saham Yang Paling Banyak Dibeli dan Dijual Asing
Ekspor Batu Bara RI Naik 68 Persen Saat Harga Batu Bara Sentuh Rekor Tertinggi
Kemendag: Harga Referensi CPO Periode 16-31 Oktober 2022 Mengalami Penurunan
Pemerintah Ajak Korea Selatan Kembangkan MRT Jakarta
Harga Emas Naik Dipicu Indeks Dolar dan Laporan The Fed New York