SINAR HARAPAN - Perusahaan e-commerce PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal November nanti.
Dari IPO tersebut, Blibli mengincar dana sebesar Rp8,17 triliun yang lebih dari separuhnya akan digunakan untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan dengan total sebesar Rp5,50 triliun.
Dalam keterbukaan informasi, pada initial public offering (IPO) Blibli menawarkan sebanyak 17,77 miliar saham atau sebesar 15,00% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran awal Rp410 hingga Rp460, perseroan mengincar dana sebesar Rp8,17 triliun.
Baca Juga: Bisnis SPBU Catatkan Pertumbuhan Signifikan, Tertarik? Simak Persyaratannya!
Diketahui, perseroan juga akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 55 juta saham atau sekitar 0,31% dari saham yang ditawarkan pada saat IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan atau employee stock allocation (ESA), pada harga penawaran.
Perseroan akan menggunakan sekitar Rp5,50 triliun dari dana hasil IPO untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan. Adapun, rincian pembayaran utang, yakni sebesar Rp2,75 triliun kepada PT Bank Central Asia Tbk dan sebesar Rp2,75 triliun dibayarkan kepada PT Bank BTPN Tbk.
Sementara itu, sisanya akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan.
Baca Juga: Bukalapak Masuk 50 Besar Perusahaan Pengubah Dunia, Saham BUKA Ternyata Masih Murah
Blibli memulai masa penawaran awalnya pada hari ini 17 Oktober 2022 dan akan berlangsung hingga 24 Oktober 2022. Pernyataan efektif diperkirakan akan didapat pada 28 Oktober 2022. Kemudian, perseroan akan memulai penawaran umum pada 1 November hingga 3 November 2022
Tanggal penjatahan diperkirakan pada 3 November, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 4 November dan perseroan dijadwalkan akan tercatat di bursa pada 7 November 2022 dengan kode BELI. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.***
Artikel Terkait
Kondisi Penerbangan Semakin Baik, PT Angkasa Pura II Targetkan 60 Juta Penumpang
Raksasa Batu Bara Indika Energy (INDY) Buyback Obligasi
Kemiskinan Ekstrim Masih Tinggi di Perkotaan, Di Surabara Tercatat 23.532 Orang
Tebar Dividen Rp149 Miliar, Harga Saham SOHO Kembali ke Atas Area Support
IHSG Sepekan, Saham Coal Paling Buntung, BMRI Diborong Asing
Serius Terapkan ESG, PT Semen Indonesia (SMGR) Rilis Sustainability Framework
Temui Kolega di AS, Sri Mulyani Bahas Agenda Penting Indonesia
Bukalapak Masuk 50 Besar Perusahaan Pengubah Dunia, Saham BUKA Ternyata Masih Murah
Ada Angin Segar Bagi Investor Saham Waskita Beton Precast (WSBP), Apa Itu?
Bisnis SPBU Catatkan Pertumbuhan Signifikan, Tertarik? Simak Persyaratannya!