SINAR HARAPAN - Pertimbangan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membuka saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) usai damainya proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) menjadi angin segar bagi investor saham tersebut.
Menurut Analis PT Kanaka Hita Solvera (KHS), Raditya Pradana, Per 20 September status PKPU WSBP dinyatakan inkracht pasca MA memutuskan untuk menolak kasasi yang diajukan oleh Bank DKI. Di sisi lain, lanjutnya, kinerja WSBP yang sudah membaik pada semester I 2022 akan berdampak kepada kinerja saham perusahaan pelat merah itu ke depannya.
Raditya menambahkan hal tersebut menjadi katalis positif bagi pergerakan saham WSBP. Per kuartal II 2022 WSBP sudah berhasil mencatatkan net income kembali setelah tiga kuartal sebelumnya selalu mencatatkan net loss.
Baca Juga: Bukalapak Masuk 50 Besar Perusahaan Pengubah Dunia, Saham BUKA Ternyata Masih Murah
Hingga semester I 2022 pendapatan usaha Waskita Beton tumbuh menjadi Rp744 miliar atau tumbuh hingga 81 persen (yoy) dari yang sebelumnya Rp411 miliar pada Juni 2021.
Pendapatan WSBP selama semester I 2022 ditopang oleh tiga segmen bisnis utama perusahaan, yakni beton precast, readymix, dan jasa konstruksi (instalasi precast). WSBP membukukan pendapatan terbesar dari segmen jasa konstruksi yang meningkat 352 persen atau Rp261 miliar dibandingkan semester I 2021.
Dari segmen beton precast tumbuh sebesar 49,3 persen (yoy) atau Rp320 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan segmen readymix naik 17,5 persen (yoy) atau menyumbang pendapatan sebesar Rp161 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Baca Juga: Temui Kolega di AS, Sri Mulyani Bahas Agenda Penting Indonesia
Sebelumnya Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menyatakan pihaknya akan segera membuka suspensi saham WSBP menyusul telah selesainya proses perdamaian PKPU, yang diperkuat juga dengan putusan MA menolak permohonan kasasi dari Bank DKI.
Artikel Terkait
Lapor! Harga CPO di Malaysia dan Jambi Naik Signifikan
Larangan Ekspor Nikel Berhasil Naikkan Pendapatan Negara 20 Miliar Dolar AS
Kondisi Penerbangan Semakin Baik, PT Angkasa Pura II Targetkan 60 Juta Penumpang
Raksasa Batu Bara Indika Energy (INDY) Buyback Obligasi
Kemiskinan Ekstrim Masih Tinggi di Perkotaan, Di Surabara Tercatat 23.532 Orang
Tebar Dividen Rp149 Miliar, Harga Saham SOHO Kembali ke Atas Area Support
IHSG Sepekan, Saham Coal Paling Buntung, BMRI Diborong Asing
Serius Terapkan ESG, PT Semen Indonesia (SMGR) Rilis Sustainability Framework
Temui Kolega di AS, Sri Mulyani Bahas Agenda Penting Indonesia
Bukalapak Masuk 50 Besar Perusahaan Pengubah Dunia, Saham BUKA Ternyata Masih Murah