Raksasa Batu Bara Indika Energy (INDY) Buyback Obligasi

SINAR HARAPAN - Perusahaan yang bergerak pada bidang perdagangan, konstruksi, transportasi dan jasa pertambangan batu bara, PT Indika Energy (INDY) telah melakukan buyback pada obligasi atas surat utang dengan tingkat kupon 5,875 persen yang jatuh tempo pada tahun 2024.

Surat Utang 2024 tersebut memiliki jumlah pokok agregat sekitar USD29.019.000 atau setara Rp445.440.000.000 di pasar terbuka.

Sebelumnya, INDY telah melakukan buyback pada obligasi sejak 12 Oktober 2022. Surat Utang 2024 yang dibeli kembali merepresentasikan 5,05 persen dari nilai pokok awal Surat Utang 2024.

Baca Juga: Kondisi Penerbangan Semakin Baik, PT Angkasa Pura II Targetkan 60 Juta Penumpang

Berdasarkan keterbukaan informasi bursa, setelah pelaksanaan pembelian kembali, jumlah terutang dari Surat Utang 2024 adalah USD333.377.000 (setara Rp5.120.056.320.000) yang mewakili sekitar 57,98 persen dari jumlah pokok awal Surat Utang 2024.

Pembelian kembali ini dilakukan terhadap dua obligasi. Pertama, obligasi senilai US$575 juta atau setara Rp8.832.000.000.000 dengan besaran kupon 5,875 persen yang jatuh tempo pada 2024 (surat utang 2024). Surat Utang Senior tersebut diterbitkan oleh Indika Energy Capital III Pte. Ltd. (IEC III).

Kedua, obligasi senilai yang jatuh tempo pada 2025 senilai USD 675 juta atau setara Rp10.368.000.000.000. Surat Utang 2025 ini memiliki tingkat kupon 8,25% yang diterbitkan oleh Indika Energy Capital IV Pte. Ltd. (IEC IV).

Baca Juga: Larangan Ekspor Nikel Berhasil Naikkan Pendapatan Negara 20 Miliar Dolar AS

Diketahui, lini bisnis INDY tidak hanya bergantung pada batu bara, namun, saat ini INDY tengah agresif menggelar diversifikasi ke bisnis mineral, energi terbarukan, hingga kendaraan listrik.

Hal tersebut tercermin dari aksi INDY yang mengakuisisi PT Perkasa Investama Mineral senilai Rp 74,9 miliar melalui PT Indika Mineral Investindo. Dengan langkah tersebut,  INDY melebarkan sayap ke bisnis pertambangan dan pengolahan bauksit.