SINAR HARAPAN - Indeks-indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan pagi hari ini Rabu 12 Oktober 2022.
Senasib dengan IHSG pada perdagangan kemarin, Indeks S&P 500 dan Nasdaq pun berakhir lebih rendah terbebani oleh pelemahan saham sektor teknologi. Seperti diketahui, pada perdagangan hari Selasa kemarin Saham saham pada sektor teknologi pun menjadi beban terberat IHSG dengan pelemahan sebesar 2,15 persen.
Kehati-hatian investor jelang data inflasi utama AS dan dimulainya laporan keuangan perusahaan kuartal ketiga akhir pekan ini menjadi penyebab utama pelemahan pada sektor tersebut.
Baca Juga: IHSG Terkapar, Cek Saham Teruntung dan Terbuntung Hari Ini
Pada akhir perdagangan pagi ini, Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 36,31 poin atau 0,12 persen, menjadi menetap di 29.239,19. lalu, Indeks S&P 500 terpangkas 23,55 poin atau 0,65 persen, menjadi berakhir di 3.588,84.
Dilanjutkan, Indeks Komposit Nasdaq merosot 115,91 poin atau 1,1 persen, menjadi menetap di 10.426,19 dan mencatatkan penutupan terendah sejak Juli 2020.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah dengan sektor jasa-jasa komunikasi dan teknologi masing-masing anjlok 1,63 persen dan 1,52 persen sehingga menjadi sektor dengan penurunan terbesar. Sementara itu, sektor real estate menguat 1,02 persen menjadi sektor dengan penguatan terbesar.
Baca Juga: Sri Mulyani Lapor Jokowi, Ekonomi Global Semakin Memburuk
Investor sedang menunggu serangkaian laporan ekonomi pada akhir pekan ini, termasuk laporan indeks harga konsumen AS untuk September pada Kamis 13 Oktober 2022 dan data penjualan ritel AS pada Jumat 14 Oktober 2022.
Sementara itu, isu The Fed yang mungkin masih perlu dengan kenaikan suku bunga dan potensi dampaknya terhadap ekonomi masih menjadi kekhawatiran utama investor. The Fed telah secara agresif menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun depan.
Seakan tidak cukup, IMF turut menambah kekhawatiran investor, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan 1,6 persen dalam ekonomi AS tahun ini.***
Artikel Terkait
Pekan Lalu Sempat Breakout, Harga Minyak Kembali Turun
Ini Strategi PTBA Menuju Net Zero Emission
Mantap! Indonesia Investment Authority Jadi Anggota Penuh IFSWF
Sri Mulyani: Sektor Keuangan Dominasi Kapitalisasi Pasar di BEI
Harga Emas Antam dan Comex Kompak Anjlok, Simak Penyebabnya
Deposit Aspal Mencapai 662 Juta Ton, Jokowi Tawarkan Peluang Investasi
Sri Mulyani Lapor Jokowi, Ekonomi Global Semakin Memburuk
Menko Airlangga Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Mencapai 5,2 Persen
IHSG Terkapar, Cek Saham Teruntung dan Terbuntung Hari Ini
Polda Jambi Minta Stop Sementara Penambangan Batubara dan Angkutan CPO