SINAR HARAPAN - Anak usaha MIND ID yang berfokus pada pertambangan batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), berkomitmen mendukung target pemerintah mencapai nol emisi atau Net Zero Emission pada 2060.
Dengan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia, PTBA telah memiliki roadmap manajemen karbon hingga 2050, baik bersifat pengurangan emisi (reducing emission sources) maupun peningkatan penyerapan emisi (increase carbon sinks).
Ada tiga pendekatan yang dilakukan PTBA berdasarkan roadmap manajemen karbon hingga 2050, yaitu dekarbonisasi operasi, reklamasi, dan studi CCUS (carbon capture, utilization, and storage).
Baca Juga: Pekan Lalu Sempat Breakout, Harga Minyak Kembali Turun
Dalam hal dekarbonisasi operasi, perusahaan menerapkan Eco Mechanized Mining yakni mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.
Corporate Secretary PTBA, Apollonius Andwie dalam keterangan resmi mengatakan bahwa beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA di antaranya 7 Ekskavator Listrik berjenis Shovel PC-3000, 40 Dump Truck sekelas 100 Ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan 6 Pompa Tambang berbasis Listrik. Hasilnya, intensitas penggunaan energi PTBA berada di angka 0,279 GJ/Ton dan terus menurun.
Perusahaan juga menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Baca Juga: Erick Thohir: Tak Hanya Gula, Sugar Co Juga Produksi Bioetanol
Upaya dekarbonisasi lainnya yakni penggantian bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian Halon 1211 pada alat pemadam api ringan (APAR). Program-program ini dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal.
Dalam hal reklamasi untuk memulihkan lahan bekas tambang, PTBA hingga Juni 2022 telah menanam 1.333.350 batang pohon di areal seluas 2.144,26 hektar (ha). "Berbagai jenis pohon yang ditanam di antaranya Sengon, Jati, Mahoni, Kayu Putih, Akasia, Angsana, Merbau, Bambu, Jabon, Pinus, Johar, Longkida. Adapun untuk tahun ini, PTBA menargetkan tambahan reklamasi lahan seluas 17,19 ha," Apollo menjelaskan.
Lalu dalam hal studi CCUS, Bukit Asam tengah menggelar kompetisi teknologi dekarbonisasi yang menitikberatkan inovasi di bidang carbon reduction dan CCUS dalam kegiatan Bukit Asam Innovation Award 2022 dengan tema Greenovator Indonesia.
Baca Juga: Bahan Bakar Hasil Olahan Sampah Bantar Gebang Akan Diserap PT Indocement dan PT SBI
"Kompetisi tersebut kita harapkan dapat mendukung lahirnya inovasi-inovasi terkait teknologi dekarbonisasi di bidang pertambangan, khususnya batu bara, untuk menciptakan pertambangan dan energi yang ramah lingkungan, andal, berkelanjutan," ujar Apollo.
Pengelolaan operasional PTBA yang berkaitan dengan lingkungan hidup telah sesuai dengan standar internasional. Hal ini ditandai dengan sertifikasi ISO 14001:2015 Manajemen Lingkungan yang dipegang Perusahaan. Sepanjang Januari-Juni 2022, pengurangan emisi yang sudah dilakukan oleh PTBA mencapai 77 ribu ton CO2e.***
Artikel Terkait
Banjir Akibatkan Kerugian Sektor Pertanian Sebesar Rp32,1 Miliar di Aceh Utara
Rupiah Melemah Tertekan Data Tenaga Kerja AS Yang Lebih Tinggi dari Perkiraan
Sri Mulyani Temui Investor Surat Utang Kelas Kakap, Untuk Apa?
KCIC Berhasil Rampungkan Pemasangan Rel Kereta Cepat Untuk Uji Dinamis G20
Saham Milik Asabri Ini Melesat 41,58 Persen Dalam Sebulan
Bahan Bakar Hasil Olahan Sampah Bantar Gebang Akan Diserap PT Indocement dan PT SBI
OJK Luncurkan Tiga inovasi Baru Industri Keuangan Digital
Survei BI: Optimisme Konsumen Terhadap Ekonomi Tetap Terjaga Meski Indeks Keyakinan Konsumen September Turun
Erick Thohir: Tak Hanya Gula, Sugar Co Juga Produksi Bioetanol
Pekan Lalu Sempat Breakout, Harga Minyak Kembali Turun