SINAR HARAPAN - Survei Konsumen Bank Indonesia pada September 2022 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga.
Hal tersebut terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2022 sebesar 117,2, atau tetap berada pada level optimis (indeks >100), meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 124,7.
Keyakinan konsumen pada September 2022 yang tetap terjaga ditopang oleh tetap kuatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terutama pada komponen indeks ekspektasi penghasilan dan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja.
Baca Juga: OJK Luncurkan Tiga inovasi Baru Industri Keuangan Digital
Keyakinan konsumen pada responden dengan pengeluaran Rp4,1 juta sampai Rp5 juta mengalami penurunan terbesar pada September 2022, sedangkan berdasarkan usia, penurunan keyakinan konsumen terutama terjadi pada responden dengan usia 41-50 tahun.
Secara spasial, IKK September 2022 terindikasi menurun di sebagian besar kota yang disurvei. Penurunan terdalam terjadi di Kota Padang yang turun 24,6 poin, Medan 23,4 poin, dan Makassar 16,0 poin.
Optimisme konsumen pada September 2022 tetap terjaga ditopang oleh keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan yang tetap kuat.
Baca Juga: Saham Milik Asabri Ini Melesat 41,58 Persen Dalam Sebulan
Hal tersebut terlihat dari Indeks Ekonomi saat Ini (IKE) yang mencapai 108,3, tetap pada level optimis meski lebih rendah dibandingkan Agustus 2022 sebesar 111,7, yang ditopang oleh optimisme akan penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja saat ini.
Adapun ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan terpantau masih tetap kuat sebagaimana tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) September 2022 sebesar 126,1, atau tetap pada level optimis meski menurun dibandingkan bulan sebelumnya 137,7 di Agustus 2022.
Di sisi lain, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau sedikit meningkat. Hal ini terlihat dari rata-rata proporsi (average propensity to consume ratio) sebesar 74,8 persen dari semula 73,6 persen.
Baca Juga: KCIC Berhasil Rampungkan Pemasangan Rel Kereta Cepat Untuk Uji Dinamis G20
Sementara itu, rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 9,4 persen, sedikit menurunan dibandingkan proporsi pada bulan sebelumnya.
Sedangkan, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat sebesar 15,8 persen pada September 2022, lebih rendah dari 16,8 persen pada bulan sebelumnya.
Artikel Terkait
Komisaris Independen BRIS Raih Penghargaan TOYP Indonesia 2022
Volume Transaksi BNI Direct Capai Rp2.838 Triliun
Sukses! Transaksi di Pameran AKI 2022 Naik 50 Persen
Banjir Akibatkan Kerugian Sektor Pertanian Sebesar Rp32,1 Miliar di Aceh Utara
Rupiah Melemah Tertekan Data Tenaga Kerja AS Yang Lebih Tinggi dari Perkiraan
Sri Mulyani Temui Investor Surat Utang Kelas Kakap, Untuk Apa?
KCIC Berhasil Rampungkan Pemasangan Rel Kereta Cepat Untuk Uji Dinamis G20
Saham Milik Asabri Ini Melesat 41,58 Persen Dalam Sebulan
Bahan Bakar Hasil Olahan Sampah Bantar Gebang Akan Diserap PT Indocement dan PT SBI
OJK Luncurkan Tiga inovasi Baru Industri Keuangan Digital