SINAR HARAPAN - Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melemah 0,71 persen ke harga Rp139 pada perdagangan hari kemarin Senin 3 Oktober 2022. Pelemahan tersebut melanjutkan penurunan yang terjadi sejak awal September lalu.
Pada perdagangan hari kemarin, saham BRMS mencatatkan net buy (beli bersih) asing sebesar Rp3,16 miliar, sebaliknya investor domestik justru mencatatkan net sell (jual bersih) sebesar Rp3,1 miliar.
Hal tersebut membuat saham BRMS masuk ke salah satu saham yang paling aktif berdasarkan jumlah saham yang diperdagangkan pada hari kemarin. Tercatat sebanyak 555,3 juta saham BRMS diperdangkan dengan nilai mencapai Rp76,1 miliar.
Baca Juga: Inflasi Meroket, Rupiah Anjlok ke Rp15.300 per Dolar AS
Secara teknikal, saham BRMS telah memasuki tren bearish pada tanggal 8 September dan mulai jatuh ke bawah harga Rp222 yang merupakan support terdekat pada tanggal 15 September.
Jatuhnya saham BRMS ke bawah area support tersebut membuat harga saham BRMS jatuh semakin dalam.
Saham BRMS telah mengakumulasi pelemahan sebesar 16,27 persen dalam sepekan dan 40,09 persen dalam sebulan. Meskipun begitu, saham BRMS masih mencatatkan kenaikan sebesar 53,03 dalam setahun.
Baca Juga: Bos Raksasa Batu Bara Jual Saham Lagi, Kali Ini Rp2,78 Miliar
Berdasarkan laporan keuangan semester I-2022, emiten grup bakrie ini mengalami penurunan pendapatan usaha sebesar 9,51 persen secara yoy menjadi US$5,53 juta, turun dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama sebesar US$6,12 juta.
Penurunan pendapatan tersebut membawa penyusutan laba bersih BRMS dan anak usaha menjadi US$3,81 juta turun 13,69% secara yoy dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai US$4,42 juta. Performa keuangan tersebut membuat laba per 1.000 saham dasar BRMS turun menjadi US$0,03, dari semula USD0,05.***
Artikel Terkait
Harga Nikel Mulai Berbalik Arah, Nikel Indonesia Semakin Menarik
Pertamina RD Siap Tembus Pasar Eropa
Harga Emas Masih Naik, Mampukah Kembali ke US$1.700 per ons?
Kurs Rupiah Melemah di Tengah Penantian Rilis Data Inflasi September
Bangkitkan Ekonomi dan Peluang Kerja, Menparekraf Ajak Investor Singapura Berinvestasi di Sektor Pariwisata
BPS: Tingkat Inflasi Tahunan September 2022 Tembus 5,95 Persen
BI: Tekanan Inflasi Diperkirakan Berlanjut Hingga Tahun Depan
Diterjang Laporan Inflasi, IHSG Sempat Turun ke Bawah Level Psikologis
Bos Raksasa Batu Bara Jual Saham Lagi, Kali Ini Rp2,78 Miliar
Inflasi Meroket, Rupiah Anjlok ke Rp15.300 per Dolar AS