• Rabu, 27 September 2023

APP Sinar Mas Menyasar Budidaya Lebah Madu

- Sabtu, 1 Oktober 2022 | 08:54 WIB
APP Sinar Mas menyasar budidaya lebah madu. (PollyDot - Pixabay)
APP Sinar Mas menyasar budidaya lebah madu. (PollyDot - Pixabay)

SINAR HARAPAN - Perusahaan Hutan Tanaman Industri yang merupakan salah satu unit usaha APP Sinar Mas, PT Wirakarya Sakti, menyasar budidaya lebah madu yang telah memberikan keuntungan dan menopang perekonomian sejumlah pembudidaya lebah madu.

Menurut Ketua Kelompok Tani Lebah Usaha Mandiri binaan WKS, Wanudin, usaha yang dirintis sejak 2020 ini sudah memiliki 11 anggota dan telah mengelola 2.000 kotak lebah dengan hasil tujuh ton madu murni jenis Apis Mellifera dalam sebulan.

Kelompok Usaha Mandiri ini bermitra dengan PT WKS melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dengan program andalan APP Sinar Mas dan untuk mengelola Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) madu yang bertujuan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Harga TBS dan CPO Naik, Bisnis Sawit Makin Bergairah

Kelompok tersebut diberikan fasilitas berupa alokasi tempat penangkaran lebah di dalam area konsesi hutan akasia.

"Kami juga diberikan fasilitas berupa peningkatan kapasitas dan sumber daya dan rencananya 3 Oktober mendatang, kami akan berpartisipasi dalam pameran di Jakarta yang difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)," kata Wanudin.

Sejak bermitra dengan PT WKS, mereka telah memberikan banyak perubahan ekonomi kelompoknya dan semula kelompok ini hanya fokus pada bagi hasil kemitraan dimana kini kelompok tersebut memiliki pendapatan lain dari budidaya lebah sehingga membantu menopang pendapatannya.

Baca Juga: Peluang Ekspor Larva Black Soldier Fly Terbuka Lebar

Selain itu, produk madu dari penangkaran yang mereka kelola itu terus meningkat.

Dalam sebulan kelompoknya bisa memproduksi sebanyak tujuh ton madu, namun peningkatan produksi madu ini masih memiliki kendala dan belum mampu diserap sepenuhnya.

Rata-rata sebulan yang terjual hanya 1,5 ton sehingga sisanya masuk stok di gudang dan dalam sebulan.

Kelompok ini mencatat omzet puluhan juta dengan harga rata-rata Rp40 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram dan sejak sebulan lalu kelompok mereka telah membuka cabang pemasaran di Batam Kepulauan Riau.

Baca Juga: Kasus KDRT Lesti dan Billar Mencuat, Token Kripto LESLARVERSE Anjlok 12,73 persen

Melalui kantor pemasaran di luar daerah ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan harga juga yang lebih tinggi dimana untuk di Batam prospek nya masih bagus dan harga jual nya masih tinggi.

Halaman:

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Saham Bursa Karbon Jadi Incaran, Apa Saja?

Selasa, 26 September 2023 | 13:58 WIB

Logistik Pertama Untuk Ajang MotoGP Tiba di Mandalika

Minggu, 24 September 2023 | 21:04 WIB

Optimalkan Operasional Tambang, SMGR Gunakan QMCC

Minggu, 24 September 2023 | 15:46 WIB
X